Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Penting Penggunaan Masker dalam Upaya Pencegahan Covid-19?

Kompas.com - 25/10/2020, 08:18 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, muncul narasi di media sosial yang menyebut bahwa banyak orang yang terinfeksi Covid-19 sebelumnya selalu mengenakan masker dan sebagian kecil orang yang negatif tidak pernah memakai masker. 

Informasi ini disebut mengutip laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Merespons informasi ini, CDC menegaskan bahwa interpretasi tersebut salah.

Menurut CDC, banyak bukti yang menunjukkan bahwa memakai masker di tempat umum dapat mengurangi penularan virus corona dengan cara memblokir tetesan pernapasan (droplets).

Yang terbaru, twit dari salah satu penasihat Presiden Donald Trump, Dr Scott Atlas, yang menyebut bahwa masker tidak mencegah penyebaran virus corona dihapus oleh Twitter. 

Melansir NBC News, Minggu (18/10/2020), Direktur CDC Dr Robert Redfield mengatakan, pendapat dari Atlas salah.

"Apa yang ia katakan salah," kata Redfield.

Lantas, seberapa efektifkah penggunaan masker dalam pencegahan penularan virus corona ini?

Baca juga: [HOAKS] Informasi Mayoritas yang Terinfeksi Covid-19 Selalu Pakai Masker

Efektivitas dan manfaat penggunaan masker

Mengutip Harian Kompas, 10 Juni 2020, ilmuwan dari McMaster University di Ontario, Kanada,  Derek Chu, memimpin studi metaanalisis terhadap 44 riset yang melibatkan 25 ribu orang atau partisipan dari 16 negara.

Hasil studi ini sudah dipublikasikan dalam jurnal kesehatan The Lancet, 1 Juni 2020.

Adapun hasilnya, peluang tertular jika kita memakai masker wajah hanya 3 persen. Sementara, jika tidak menggunakan masker, peluang tertular sebesar 17 persen.

Melansir Healthline, Minggu (16/8/2020), pakar kesehatan di Universitas Michigan, AS, Dr MeiLan Han mengatakan bahwa masker menjadi pelindung fisik yang berguna mencegah droplet masuk ke tubuh dan mengurangi penyebarannya di udara. 

Han mengatakan, pemakaian masker menjadi semakin penting karena sebagian orang yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala, tetapi bisa menularkan virus ke orang di sekitarnya. 

Menurut dia, hasil penelitian menemukan fakta bahwa pemakaian masker wajah bisa mengurangi penyebaran virus dari orang-orang yang tidak bergejala ini.

Dalam Pedoman Perubahan Perilaku Penanganan Covid-19, disebutkan pula pemakaian masker penting untuk melindungi diri sendiri sekaligus orang lain. 

Menurut panduan penggunaan masker yang dikeluarkan oleh Association of Amecian Medical Colleges (AAMC), penggunaan masker sangat penting, baik saat berada di dalam maupun di luar ruangan.

Baca juga: Twitter Hapus Twit Satgas Corona Gedung Putih yang Sebut Masker Tak Efektif

Cara memakai masker

Untuk dapat mencegah penularan virus corona secara efektif, penggunaan masker harus dilakukan dengan benar.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memakai masker sekali pakai adalah sebagai berikut:

  • Bersihkan tangan pakai sabun atau hand sanitizer
  • Bagian berwarna berada di depan
  • Jangan menyentuh bagian depan dan dalam masker
  • Pastikan masker menutup rapat hidung, mulut, dan dagu
  • Ganti masker jika lembab/basah. Pemakaian masker maksimal 4 jam

Untuk membuang masker sekali pakai, berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Bersihkan tangan pakai sabun atau hand sanitizer
  • Lepaskan masker dari belakang
  • Jangan memegang bagian depan masker
  • Gunting dan buang masker sekali pakai setelah digunakan

Kemudian, jika menggunakan masker kain, cucilah dengan benar. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan:

  • Cuci masker menggunakan detergen dan air panas
  • Bilas dengan air bersih, lalu keringkan di bawah sinar matahari
  • Setrika dengan suhu sesuai bahan dasar kain
  • Masker kain siap kembali dipakai 

Disertai langkah pencegahan lain

Untuk meningkatkan efektivitas pencegahan virus corona, penggunaan masker juga harus disertai dengan langkah lain seperti jaga jarak dan menjaga kebersihan tangan. 

Berdasarkan panduan dari WHO, masyarakat yang berada di daerah dengan penyebaran Covid-19 yang luas dianjurkan untuk memakai masker kain tiga lapis di tempat umum jika menjaga jarak tidak memungkinkan dilakukan. 

Selain itu, lansia, orang dengan riwayat penyakit atau masalah kesehatan, juga tenaga medis tanpa kecuali dianjurkan harus memakai masker medis.

”Memakai masker setiap hari sebelum pergi keluar rumah ibarat ritual. Itu seperti memakai seragam. Perilaku kita pun harus sejalan dengan tujuan penggunaan masker, yaitu menerapkan perilaku yang higienis. Perilaku lainnya yang perlu dipraktikkan adalah tidak menyentuh wajah, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak,” kata Donald Low, profesor dari Hong Kong University of Science and Technology, seperti dikutip BBC, 12 Mei 2020.

Baca juga: Corona Meluas, Simak Cara Pemakaian Masker yang Tepat Berikut Ini

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 3 Klasifikasi Masker Kain Ber-SNI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com