Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Hapus Twit Satgas Corona Gedung Putih yang Sebut Masker Tak Efektif

Kompas.com - 19/10/2020, 13:10 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Twitter telah menghapus twit penasihat dan anggota satuan tugas virus corona Gedung Putih, Dr Scott Atlas yang mengatakan bahwa masker tidak efektif dalam menghentikan penyebaran virus corona.

"Masker berfungsi? TIDAK," tulis Atlas, diikuti oleh serangkaian kesalahan representasi mengenai ilmu di balik efektivitas masker dalam memerangi pandemi.

Melansir CNN Internasional, Atlas sebelumnya menentang pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Dr Anthony Fauci, dan menganjurkan agar sekolah dibuka kembali sepenuhnya dan menentang tindakan penguncian.

Adapun twit tersebut ditulis saat kasus virus corona melonjak di seluruh bagian AS, juga terkait dengan artikel di American Institute for Economic Research yang menentang keefektifan masker.

Baca juga: Trump Protes Facebook dan Twitter karena Berusaha Tutupi Kasus Joe Biden dan Putranya

Melanggar kebijakan Twitter

Twitter mengungkapkan bahwa twit Atlas melanggar kebijakan yang melarang membagikan konten palsu atau menyesatkan terkait Covid-19.

Diwartakan Business Insider, platform media sosial telah menindak informasi yang salah dalam beberapa bulan terakhir.

Tak hanya itu, twit kontroversial juga diberikan label peringatan, bahkan akun Presiden AS Donald Trump diblokir sementara.

Seperti diketahui, twit tersebut bertentangan dengan panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, yang merekomendasikan orang memakai masker di tempat umum dan menerapkan jarak sosial.

Pada April, CDC merekomendasikan masker untuk masyarakat umum mengingat bahwa orang tanpa gejala dapat secara tidak sadar menularkan virus. 

Sementara itu, Direktur CDC Dr. Robert Redfield khawatir jika Atlas memberikan informasi yang menyesatkan mengenai Covid-19 kepada Trump.

Baca juga: Twitter Kembali Beri Label Peringatan pada Twit Donald Trump

Kasus harian tertinggi

Adapun sepuluh negara bagian di AS melaporkan kasus harian tertinggi pada Jumat (16/10/2020).

Para ahli memperingatkan, lonjakan infeksi virus corona yang berbahaya tengah berlangsung.

Secara keseluruhan, AS melaporkan lebih dari 69.100 infeksi baru Covid-19 pada Jumat, yang merupakan kasus baru harian terbanyak, sejak sekitar 71.300 kasus baru dilaporkan pada 29 Juli.

Amerika Serikat saat ini melaporkan 8.387.799 kasus infeksi virus corona dengan 224.730 korban meninggal dunia. 

Melihat grafik kasus harian seperti dilaporkan Worldometers, AS mulai mengalami gelombang ketiga virus corona.  

Grafik virus corona di Amerika Serikat yang mengalami gelombang keduascreenshoot Grafik virus corona di Amerika Serikat yang mengalami gelombang kedua

Dikabarkan VOA, Atlas merupakan peneliti di Hoover Institution di Universitas Stanford yang bergabung dengan satuan tugas Gedung Putih pada Agustus setelah menjadi anggota tetap di Fox News.

Ia memiliki latar belakang neuroradiologi, bukan penyakit menular atau kesehatan masyarakat.

Atlas dilaporkan membantu membentuk kebijakan Gedung Putih mengenai cara menangani virus, termasuk kebijakan tentang masker dan masalah lainnya.

Baca juga: Benarkah Subsidi Gaji Gelombang Kedua Cair Sebelum November? Ini Kata Menaker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com