Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Aman, Vaksin Corona CNBG China Ditawarkan Gratis bagi Pelajar

Kompas.com - 20/10/2020, 17:39 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksin virus corona potensial yang sedang dikembangkan China National Biotech Group (CNBG) unit Institut Produk Biologi Beijing diklaim terbukti aman serta memicu respons kekebalan dalam uji gabungan tahap awal dan menengah pada manusia.

Dilansir Clinical Trials, vaksin yang dijuluki BBIBP-CorV itu telah disetujui untuk program inokulasi darurat di China yang menargetkan pekerja dan orang berisiko tinggi terpapar Covid-19.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), BBIBP-CorV merupakan satu dari setidaknya sepuluh program vaksin virus corona yang berkembang ke uji coba fase III di seluruh dunia, dengan empat di antaranya dipimpin oleh para ilmuwan China.

Peningkatan dosis, perlakuan acak, terkontrol plasebo, uji coba fase I/II dari BBIBP-CorV melibatkan lebih dari 600 perserta sehat berusia 18-80 tahun. Uji coba vaksin Covid-19 dilakukan pada 29 April-30 Juli di China.

Data dari uji coba menunjukkan, dua suntikan vaksin virus corona dengan tiga dosis berbeda diklaim terbukti aman dan dapat ditoleransi dengan baik pada semua peserta.

Baca juga: Ada yang Ragukan Vaksin Covid-19 dari China, Ini Tanggapan Kemenkes

Sepanjang percobaan, respons imun humoral yang kuat diamati pada semua penerima vaksin.

Pada peserta berusia 60 tahun ke atas, tingkat antibodi lebih rendah dan membutuhkan waktu lebih lama untuk meningkat secara signifikan dibandingkan penerima vaksin yang lebih muda.

Menurut sebuah jurnal yang diterbitkan The Lancet, hasilnya tidak membuktikan vaksin manjur.

Tak ada efek samping yang parah diamati, tapi muncul efek samping ringan atau sedang yang umum seperti demam dan nyeri di tempat suntikan.

Studi mengklaim tak ada perubahan penting dalam subset limfosit atau sitokin. Sementara itu, uji coba fase III BBIBP-CorV tengah berlangsung di luar China.

Selain studi ini, unit CNBG milik China National Pharmaeutical Group (Sinopharm) memiliki kandidat serupa, yaitu dalam uji coba tahap III di luar China dan digunakan secara darurat di negara tersebut.

Kandidat yang diteliti ini menginduksi antibodi tanpa mengembangkan efek samping yang serius dalam uji coba tahap awal dan pertengahan.

Baca juga: Sukses Tangani Covid-19, Pertumbuhan Ekonomi China Melonjak 4,9 Persen pada Kuartal III 2020

Ditawarkan gratis untuk pelajar

Sementara itu, mengutip VOA, vaksin Covid-19 buatan CNBG ini ditawarkan gratis kepada pelajar China yang belajar di luar negeri.

Melalui survei online, sebanyak lebih dari 168.000 orang pelajar mendaftar untuk menerima vaksin, sebanyak 91.000 di antaranya sedang dipertimbangkan.

Situs Star Market Daily melaporkan, siapa pun dapat mendaftar di halaman website CNBG untuk menerima vaksin, sedangkan siswa yang berencana untuk belajar di luar China akan mendapat prioritas.

"Saat ini, sepertinya mahasiswa China yang pergi ke luar negeri memiliki keinginan kuat untuk mengambil vaksin," kata seorang karyawan CNBG seperti dikutip surat kabar milik negara, The Paper, berdasarkan hasil survei pada September.

Baca juga: Rekam Jejak Upaya Penemuan Vaksin Covid-19 dan Tahapan yang Dilalui

Namun, laporan terpisah Health Times yang mengutip sumber yang tak disebut dari perusahaan, menyangkal siapa pun dapat mendaftar untuk menerima vaksin di Beijing atau Wuhan.

 

Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan China mencatat lebih dari 600.000 orang pelajarnya belajar di luar negeri sebelum pandemi virus corona.

Pelajar tersebut merupakan sebagian besar berada di Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan beberapa negara lain. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com