Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial termuat informasi bahwa vaksin virus corona dapat mengakibatkan perubahan permanen pada DNA manusia.
Informasi itu bersumber dari pernyataan Dr. Carrie Madej yang mempelajari vaksin selama sekitar 20 tahun.
Selama beberapa bulan terakhir ini, narasi yang menyebut vaksin Covid-19 dapat mengubah deoxyribonucleic acid (DNA) manusia telah beredar di media sosial. Narasi ini muncul lagi baru-baru ini lewat unggahan berbahasa Indonesia dari dua akun Facebook.
Ahli kesehatan membantah bahwa vaksin Covid-19 dapat mengubah DNA manusia.
Akun Facebook Lilis Sulatri pada Jumat (16/10/2020) melayangkan narasi bahwa vaksin Covid-19 dapat mengubah DNA manusia secara permanen. Narasi tersebut berasal dari Dr. Carrie Madej, spesialis penyakit dalam yang mempelajari vaksin selama sekitar 20 tahun.
Madej menekankan bahwa vaksin Covid-19 mengandung kode genetik sintetis dari virus corona yang dapat membantu meningkatkan kesehatan atau merusaknya.
Berikut isi lengkap status Lilis Sulatri:
"VAKSIN COVID-19
Spesialis Penyakit Dalam Berbagi Kekhawatiran Tentang Vaksin COVID-19
Dr. Carrie Madej, DO adalah Spesialis Penyakit Dalam di McDonough, GA dan memiliki lebih dari 19 tahun pengalaman di bidang medis. Dia lulus dari Kansas City Univ Of Medicine Bioscience College Of Osteopathic Medicine sekolah kedokteran pada tahun 2001
Perlombaan yang sedang berlangsung untuk mendapatkan vaksin virus corona telah menimbulkan beberapa kekhawatiran terkait kemanjuran dan keamanan penggunaannya. Satu perhatian khusus yang dikhawatirkan oleh para profesional medis adalah bagaimana vaksin berpotensi mengubah DNA manusia.
Spesialis penyakit dalam Dr. Carrie Madej, yang mempelajari vaksin selama sekitar 20 tahun dan terlatih dalam pengobatan osteopati, menjelaskan potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh vaksin Covid-19 dalam sebuah video yang dia posting secara online. Sepanjang pandemi, susunan genetik SARS-CoV-2 telah bermutasi, membuatnya lebih rumit bagi para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin yang berfungsi.
Dr. Madej berbicara tentang bagaimana pergantian kecil dalam genom manusia menghasilkan penulisan ulang kode genetik atau DNA. Perubahan DNA dapat membantu meningkatkan kesehatan atau merusaknya. Karena vaksin akan mengandung kode genetik sintetis dari virus corona, tidak seperti vaksin tradisional. Dr Madej menekankan fakta bahwa vaksin DNA yang sedang dikembangkan belum pernah digunakan pada manusia sebelum uji coba baru-baru ini
Selain itu, bahaya lain dari vaksin potensial adalah bagaimana Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan beberapa perusahaan penunjukan Jalur Cepat, yang memungkinkan pengembang untuk melewati beberapa langkah penting dalam pengembangan vaksin. Beberapa telah 'melompati uji coba hewan [dan] langsung ke uji coba manusia
"Kami tidak tahu apakah, sungguh, itu akan berhasil dalam populasi" katanya, sambil menunjukkan bahwa perusahaan telah mengatakan tidak cukup waktu untuk melakukan studi semacam itu. Madej memperingatkan, vaksin rekombinan mungkin menyertakan banyak kode genetik asing, yang dapat mengakibatkan perubahan permanen pada DNA seseorang."
Akun tersebut juga mengunggah video pernyataan Carrie Madej yang memuat teks terjemahan dalam bahasa Indonesia.
Hingga Minggu (18/10/2020) status akun itu sudah dibagikan 39 kali, sedangkan video yang diunggahnya telah ditonton 307 kali.