"Penggunaan alkohol kronis sebenarnya mengganggu fungsi normal dari semua aspek respons imun adaptif," katanya.
Dia menjelaskan, alkohol juga meningkatkan hormon stres kortisol, gula darah, dan insulin. Ketiganya dapat berdampak negatif pada fungsi kekebalan ketika meningkat.
Baca juga: Antara Jan Ethes dan Varietas Baru Buah Anggur...
Produk susu merupakan pembentuk lendir bagi kebanyakan orang, menurut Dr Branin. Itu dapat membuat Anda lebih rentan terhadap flu atau pilek.
Produk susu juga dapat menyebabkan peningkatan peradangan dan menghambat respons kekebalan.
Ahli gizi di Truism Fitness Jamie Hickey menjelaskan bahwa produk susu mentah pun mengandung hormon bermasalah seperti estrogen dan progesteron.
"Proses pasteurisasi membunuh semua hormon apakah itu sintetis atau alami," kata Hickey.
Dia juga mencatat bahwa dalam produk susu mentah, hormon-hormon ini berada pada konsentrasi tertinggi, karena belum melalui proses pembuatan apa pun.
Baca juga: Sakit Perut Usai Minum Susu? Mungkin Ini Penyebabnya Menurut Ahli Gizi
Menurut Dr. Cabeca makanan tinggi asam seperti daging merah dapat melemahkan sistem kekebalan Anda.
"Ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak makanan asam, beban pH tubuh Anda secara keseluruhan akan menjadi asam," katanya.
Dia juga mengatakan ketika kandungan asam itu tetap tinggi, mineral seperti magnesium, kalsium, kalium, dan bikarbonat menjadi rendah. Itu berdampak buruk bagi kesehatan Anda.
Daging merah juga kaya akan asam lemak omega-6 dan karena itu menimbulkan peradangan ganda.
Baca juga: Sejarah Tempe, Makanan Kaya Protein yang Lahir dari Era Tanam Paksa
Menurut Axe hotdog atau sosis panggang tinggi asam, tinggi garam, dan melalui pemrosesan. Hal itu merupakan masalah besar bagi sistem imun.
"Konsumsi tinggi daging yang diawetkan dan diproses seperti bacon, salami, cold cuts, dan hot dog telah dikaitkan dengan hasil kesehatan yang negatif seperti risiko lebih tinggi untuk beberapa jenis kanker," katanya.
Dia menjelaskan daging olahan dapat mengandung bahan kimia berbahaya seperti polisiklik aromatik hidrokarbon yang terbentuk selama proses memasak/pembuatan.
Biasanya itu tinggi garam, nitrat, dan zat aditif lainnya yang dapat menyebabkan stres oksidatif.
Sebagian besar sereal sarapan tinggi gula dan rendah serat, kombinasi bermasalah untuk sistem kekebalan tubuh, menurut Axelrod.
"Serat larut meningkatkan produksi protein interleukin-4, yang merangsang sel-T tubuh yang melawan infeksi," katanya.
DIa mengungkapkan, serat juga menyediakan makanan utama bagi bakteri menguntungkan di usus Anda untuk berkembang.
Baca juga: Mengenal Ulkus Kornea, Infeksi Mata yang Disebabkan Bakteri pada Softlens
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.