Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Italia, Apa yang Dilakukan Saat Rumah Sakit Penuh?

Kompas.com - 14/09/2020, 14:30 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui terjadi peningkatan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di DKI Jakarta.

"Memang terjadi pelonjakan yang sangat drastis karena pada saat saya bertemu dengan Gubernur DKI Pak Anies itu masih di bawah 60 persen BOR-nya," kata Doni melalui video telekonferensi, Minggu (13/9/2020).

Dalam beberapa hari terakhir, tingkat keterisian tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit di Ibu Kota mencapai 85 persen.

Doni juga membenarkan bahwa kapasitas sejumlah rumah sakit di DKI Jakarta telah penuh. 

Kondisi kapasitas rumah sakit yang penuh di tengah pandemi Covid-19 bukan hanya terjadi di Indonesia. 

Di beberapa negara yang terdampak hebat, kondisi serupa juga pernah terjadi. Salah satunya di Italia.

Baca juga: Tempat Tidur RS Nyaris Penuh, Doni Monardo: Mengkhawatirkan...

Kini, Italia telah berhasil mengatasi krisis itu. Berkaca dari apa yang pernah terjadi di Italia, apa yang bisa kita lakukan?

Kapasitas RS penuh dalam waktu singkat

Melansir New York Times12 Maret 2020, dalam waktu kurang dari tiga minggu saat itu, virus corona telah membuat sistem layanan kesehatan membludak, terutama di bagian utara Italia.

Datangnya pandemi membuat wilayah Lombardy, Italia, hanya tinggal menunggu kolapsnya rumah sakit jika penyebaran virus tidak segera melambat atau kurva tidak segera "diratakan".

"Ini adalah perang," kata Kepala Pengobatan Infeksius di RS Niguarda Milan, salah satu RS terbesar di Lombardy, Massimo Puoti.

Menurut Direktur Penyakit Menular di RS Sacco University Milan, Massimo Galli, wabah Covid-19 ini menempatkan RS pada tekanan yang belum pernah ada sebelumnya sejak Perang Dunia II.

"Jika gelombang semakin tinggi, upaya untuk membendungnya akan semakin sulit," kata dia.

Para ahli pun memperingatkan, apabila sistem layanan kesehatan yang dikenal sangat baik di Italia utara saja tidak mampu bertahan, dampak lebih buruk akan dialami oleh bagian selatan dengan layanan kesehatan yang tidak lebih baik.

Baca juga: Pemkot Tangsel: ICU dan Kamar Isolasi Covid-19 di Rumah Sakit Mulai Penuh

Kesalahan terbesar

Ilustrasi restoran di Turin, Italia buka kembali setelah tutup selama lebih kurang 2 bulan. SHUTTERSTOCK/MIKE DOTTA Ilustrasi restoran di Turin, Italia buka kembali setelah tutup selama lebih kurang 2 bulan.
Melansir CBC, 2 April 2020, tanda-tanda membaik mulai terlihat di beberapa rumah sakit pada waktu itu, di mana mulai ada tempat tidur yang kosong.

Akan tetapi, para tenaga kesehatan tetap waspada dengan kondisi pandemi yang tidak dapat ditebak. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com