Dengan harga yang turun drastis, Jono mengungkapkan bahwa petani jelas kesulitan.
Baca juga: Viral, Video Detik-detik Truk Cabai di Situbondo Oleng hingga Senggol Pemotor
Dia lantas menuturkan tersendatnya penjualan cabai ke luar Boyolali sebagai salah satu permasalahan.
Sebelumnya, cabai petani Boyolali itu bisa menembus pasar hingga Jakarta dan Kalimantan.
Dia juga mengungkapkan, rendahnya permintaan dari konsumen, dan kendala saat proses distribusi akhirnya membuat harga cabai hancur.
Baca juga: Viral Bagian Dalam Pijakan Kaki Motor Matik Berisikan Cabai, Ini Penjelasannya...
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Pemuda Tani HKTI Rina Saadah mengatakan, kerugian yang dialami oleh para petani, salah satunya memang disebabkan oleh faktor distribusi.
"Kadang dari daerah ini bisa surplus, dari daerah lainnya bisa kurang. Dari sisi logistiknya saja yang menjadi PR kita itu," kata Rina saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/9/2020).
Dia juga mengakui bahwa saat ini memang terjadi penurunan daya beli masyarakat, yang berimbas pada kesulitan petani untuk memasarkan hasil panennya.
Baca juga: Resesi Ekonomi, Mengenal Apa Itu IMF, dan Perannya dalam Perekonomian Global...
Namun, Rina menilai, ada hal lain yang perlu juga dicermati, yakni perubahan pola perilaku konsumen atau consumer behavior.
"Kalau dilihat dari sisi consumer behavior, masyarakat kita di masa pandemi ini cenderung kembali ke pola hidup sehat. Sayuran, ikan, dan konsumsi daging," kata Rina.
Sebagai salah satu solusi untuk menangani masalah distribusi, dia mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk mengucurkan bantuan, dalam bentuk pembelian produk-produk hasil panen petani, dan kemudian disalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk bantuan sosial.
"Ini bisa dimanfaatkan juga oleh pemerintah untuk mengangkat kembali daya beli masyarakat. Khususnya, agar petani kita bisa berjalan lagi kegiatan pertaniannya dengan membeli produk-produk mereka," katanya lagi.
Baca juga: Masih Belum Mendapatkan 6 Bantuan Pemerintah? Pastikan Kembali Hal Berikut
Namun untuk itu, dia menyebut harus ada political will atau kemauan serius dari pemerintah untuk melaksanakannya.
"Supaya dalam masa pandemi ini ekonomi kita bisa tetap berputar," kata Rina.
Untuk menggenjot keuntungan di sektor pertanian, Rina menilai harus ada variasi produk bernilai tambah dari hasil pertanian.