Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Susi dan Edhy, Mereka yang Setuju dan Menentang Ekspor Benih Lobster...

Kompas.com - 11/12/2019, 15:34 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Benih-benih lobster yang ada di wilayah perairan Indonesia sangat dilarang untuk ditangkap apalagi diperdagangkan saat Susi Pujiastuti menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI.

Berbagai alat penangkapan yang merusak ekosistem laut dilarang digunakan, para nelayan pun diedukasi agar tidak menangkap indukan lobster yang tengah bertelur.

Semua ini dilakukan untuk menjaga keberadaan komoditas laut berharga tinggi itu di masa depan.

Tidak menangkap benih lobster, diharapkan juga akan memperbanyak populasi lobster di alam lepas sehingga akan mendatangkan keuntungan bagi para nelayan untuk jangka panjang.

Peraturan ini dimuat dalam Peraturan Menteri KKP Nomor 56 Tahun 2016 tentang Larangan Penangkapan dan/atau Pengeluaran Lobster, Kepiting, dan Rajungan dari Wilayah Negara Republik Indonesia.

Namun, sepekan terakhir ramai kabar Menteri KKP baru Edhy Prabowo akan mencabut peraturan itu dan memungkinkan kegiatan ekspor benih lobster untuk dilakukan.

Hal itu ia kemukakan saat Rakornas Kementerian Kelautan dan Perikanan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Dalam kesempatan itu, Edhy menyebut akan mengatur lebih lanjut mengenai besaran pajak yang dikenakan, kuota ekspor, budidaya dalam negeri, dan sebagainya.

Baca juga: Saat Jonan, Susi Pudjiastuti hingga Rudiantara Masuk Bursa Bos BUMN...

Menanggapi hal ini, Menteri KKP terdahulu Susi Pujiastuti bereaksi keras melalui media sosial Instagram dan Twitter-nya.

Dalam kedua unggahan yang memuat konten serupa itu, Susi mengimbau kita agar tidak tamak dalam memanfaatkan kekayaan alam yang merupakan anugerah dari Tuhan untuk Indonesia.

Dalam video yang ia unggah, Susi menyebutkan perbandingan harga lobster dewasa dan benih lobster yang akan diekspor ke Vietnam. Terdapat perbedaan harga yang sangat amat mencolok antara keduanya.

Indonesia akan sangat diuntungkan jika mau bersabar membiarkan benih-benih lobster itu tumbuh besar di lautan, dan menjualnya ketika sudah besar.

Sebaliknya, menjual anakan lobster hanya menimbulkan kerugian besar, hanya saja banyak nelayan yang tidak menyadarinya.

Baca juga: Beda Kebijakan Edhy Prabowo dengan Susi Pudjiastuti...

Kerugian jangka panjang

Senada dengan Susi, Direktur Eksekutif Center for Maritime Studies for Humanity (Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan) Abdul Halim melihatnya sebagai kerugian jangka panjang.

Selain kerugian dari sisi harga yang terpaut jauh dari harga lobster dewasa, kerugian yang juga akan dialami Indonesia adalah kerusakan sumber daya laut yang banyak terdapat lobster.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com