KOMPAS.com - Sudah lebih dari 8 bulan sejak kasus pertama Covid-19 diidentifikasi di Wuhan, China, dan kasus-kasus baru masih terus dilaporkan di berbagai negara hingga kini.
Namun, tren secara umum menunjukkan penambahan kasus baru Covid-19 terus terjadi, tetapi kasus kematian mengalami penurunan.
Sejumlah spekulasi pun muncul dengan kondisi seperti ini. Mengapa angka kematian menurun di saat kasus Covid-19 naik?
Berikut beberapa alasan yang diduga menjadi penyebabnya:
Melansir Financial Times, 25 Agustus 2020, salah satu alasan yang mungkin dapat menjadi penyebab adalah peningkatan kapasitas tes yang dilakukan suatu negara.
"Dengan epidemi yang makin berkembang, tes telah menjadi sebuah instrumen yang kemungkinan tersedia secara luas," kata Profesor Kedokteran di University of East Anglia, Paul Hunter.
Menurut Hunter, pada Maret dan April, kebanyakan negara hanya dapat mengetes orang-orang yang telah benar-benar sakit dan kemungkinan meninggal.
"Sementara, saat ini, program pengetesan umumnya telah mencakup proporsi yang lebih tinggi, termasuk bagi mereka yang menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali," kata dia.
Baca juga: Seperti Ini Gejala Ringan, Sedang, dan Berat pada Pasien Covid-19
Angka ini dikaitkan dengan peraturan yang lebih longgar pada aktivitas sosial masyarakat.
Pada puncak pandemi, hanya 28 persen kasus terkonfirmasi pada orang yang berusia di bawah 40 tahun.
Padahal, seperti diketahui, meskipun Covid-19 dapat menyebabkan kematian pada semua kelompok usia, kondisi yang parah lebih sering dialami oleh orang-orang yang lebih tua.
"Pada gelombang pertama Covid-19, orang-orang tua menjadi kelompok yang paling tinggi terpapar. Berbeda dengan sekarang," kata Hunter.
Dibandingkan beberapa bulan lalu, orang-orang berusia muda kini juga banyak terpapar virus corona dan umumnya memiliki risiko kematian yang lebih rendah daripada orang tua.
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 3.000 orang berusia di bawah 45 tahun telah meninggal karena virus corona.