Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vitamin B Disebut Bisa Kurangi Dampak Terburuk Covid-19, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 29/08/2020, 10:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para dokter dan peneliti masih berusaha menemukan metode pengobatan yang tepat untuk memperlambat, atau menghentikan Covid-19.

Termasuk memperlambat dan menghentikan reaksi berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap Covid-19, yang biasa disebut badai sitokin.

Badai sitokin termasuk salah satu penyebab utama kematian pada pasien positif Covid-19. Sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi, karena bereaksi berlebihan justru menjadi mematikan.

Pada awalnya, para ahli di dunia nutrisi merekomendasikan konsumsi vitamin C dan vitamin D, yang dapat memperkuat sistem kekebalan. Bila sistem kekebalan diperkuat, maka ada potensi untuk menghentikan badai sitokin sebelum dimulai.

Namun, melansir Yahoo Life, Sabtu (28/8/2020) dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal sains internasional Maturitas, para ilmuwan kini merekomendasikan vitamin jenis lain yang kerap disepelakan, yaitu vitamin B.

Baca juga: Mengenal Badai Sitokin yang Bisa Sebabkan Kematian pada Pasien Covid-19

Manfaat vitamin B

Studi tersebut, yang merupakan kolaborasi bersama antara para peneliti di Universitas Oxford, Universitas Uni Emirat Arab dan Universitas Melbourne, mengemukakan analisis lebih lanjut tentang efek vitamin B pada pasien dengan Covid-19.

"Vitamin B ... memainkan peran penting dalam fungsi sel, metabolisme energi, dan fungsi kekebalan yang tepat," tulis studi itu.

"Vitamin B membantu aktivasi yang tepat dari respons imun bawaan dan adaptif, mengurangi tingkat sitokin pro-inflamasi, meningkatkan fungsi pernapasan, menjaga integritas endotel, mencegah hiperkoagulasi dan dapat mengurangi masa rawat inap di rumah sakit," tulis studi itu.

Meski penelitian itu sendiri tidak menganalisis efek vitamin B pada pasien Covid-19 secara langsung, tetapi studi itu mengatakan bukti yang ada tentang bagaimana vitamin B berfungsi menunjukkan bahwa itu akan sangat bermanfaat.

“Vitamin B tidak hanya membantu membangun dan memelihara sistem kekebalan yang sehat, tetapi juga berpotensi mencegah atau mengurangi gejala Covid-19 atau mengobati infeksi SARS-CoV-2,” tulis mereka.

“Status gizi yang buruk membuat orang lebih mudah terkena infeksi; oleh karena itu, diet seimbang diperlukan untuk kompetensi imun," tambahnya.

Secara keseluruhan, mereka menyimpulkan bahwa vitamin B harus dipertimbangkan pada pasien Covid-19 sebagai treatment tambahan.

Baca juga: Kematian akibat Corona Tinggi Mungkin karena Badai Sitokin, Kok Bisa?

Apa itu vitamin B?

Vitamin B kompleks, terdiri dari delapan jenis esensial yang berbeda, termasuk B-2 (riboflavin), B-6 dan B-12.

Vitamin ini memengaruhi banyak bagian tubuh, dan membantu fungsi penting seperti penglihatan, pertumbuhan sel darah merah, pencernaan yang baik, tingkat energi, kesehatan jantung, dan fungsi otak serta saraf.

Vitamin B dapat ditemukan dalam berbagai makanan termasuk daging merah, kacang-kacangan, susu, keju, brokoli, bayam, alpukat, dan nasi merah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Matahari Tepat di Atas Kabah, Saatnya Cek Arah Kiblat

Tren
Kekuasaan Sejarah

Kekuasaan Sejarah

Tren
Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Kisah Alfiana, Penari Belia yang Rela Sisihkan Honor Demi Berhaji, Jadi Salah Satu Jemaah Termuda

Tren
Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Jokowi Luncurkan Aplikasi Terpadu INA Digital, Bisa Urus SIM, IKD, dan Bansos

Tren
Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Biaya UKT Universitas Muhammadiyah Maumere, Bisa Dibayar Pakai Hasil Bumi atau Dicicil

Tren
Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Pegi Bantah Telah Membunuh Vina, Apakah Berpengaruh pada Proses Hukum?

Tren
Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Singapura Tarik Produk Kacang Impor Ini karena Risiko Kesehatan, Apakah Beredar di Indonesia?

Tren
Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Maskot Pilkada DKI Jakarta Disebut Mirip Kartun Shimajiro, KPU Buka Suara

Tren
Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Ramai di Media Sosial, Bagaimana Penilaian Tes Learning Agility Rekrutmen BUMN?

Tren
Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Batalkan Kenaikan UKT, Nadiem: Kalau Ada Kenaikan Harus Adil dan Wajar

Tren
Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Buntut Pencatutan Nama di Karya Ilmiah, Kumba Digdowiseiso Dicopot dari Dekan dan Dosen FEB Unas

Tren
Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Alasan Nadiem Makarim Batalkan Kenaikan UKT Perguruan Tinggi Tahun Ini

Tren
Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Cara Melihat Nomor Sidanira untuk Daftar PPDB Jakarta 2024

Tren
Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Kronologi Balita 2 Tahun di Sidoarjo Meninggal Usai Terlindas Fortuner Tetangga

Tren
Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Sosok Kamehameha, Jurus Andalan Son Goku yang Ada di Kehidupan Nyata

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com