Bandara YIA terletak di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Tujuan dibangunnya bandara di perbatasan agar wisatawan manca negara yang ingin mengunjungi objek wisata di kawasan Jawa Tengah bisa mendarat di Bandara YIA.
Selama ini, turis manca negara yang langsung dari luar negeri hanya melewati dua penerbangan dengan pesawat kecil dari Singapura dan dari Malaysia.
Dengan pesawat berbadan besar yang mendarat di YIA, bisa menampung 400-500 orang turis.
Oleh karena itu, Faik berharap adanya Bandara YIA ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bagi warga Yogyakarta maupun Jawa Tengah yang hendak mengakses bandara ini dapat menggunakan transportasi publik kereta api dari Stasiun Tugu Jogja yang membutuhkan waktu sekitar 40 menit.
Dilansir dari Harian Kompas, 22 November 2018, Bandara YIA dilengkapi dengan fasilitas kargo yang memadai di mana eksportir akan memilih mengirim barang lewat bandara itu daripada melalui Pelabuhan Tanjung Emas.
Sebab, pengiriman melalui bandara ini dinilai lebih efisien dan menghemat waktu.
Tak hanya itu, biaya pengiriman melalui Bandara YIA jauh lebih murah ketimbang biaya pengiriman via jalur darat Tanjung Emas.
Akses kereta api
Harian Kompas, 15 Desember 2018, memberitakan, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, pemerintah mengoperasikan kereta api menuju Bandara YIA. Namun, belum ada kereta api yang langsung berhenti di bandara ini.
Akses KA diharapkan memudahkan akses wisatawan ke beberapa wilayah destinasi.
Untuk sementara, layanan kereta api bandara akan berhenti di Stasiun Wojo, Stasiun Tugu Jogja, dan Kabupaten Purworejo.
Kios-kios perbelanjaan
Menurut situs resmi Bandara YIA, yogyakarta-airport.co.id, ada sejumlah kios atau gerai berbelanja dan restoran yang dapat dikunjungi pelanggan.
Adapun kios-kios tersebut yakni KFC, Periplus, Polo, Solaria, dan lainnya.
Tak hanya itu, bandara ini juga memiliki fasilitas untuk penukaran uang, atm dan bank, pengembalian pajak, layanan bebas bea, dan ruang charging.
Baca juga: Kereta Api Akan Beroperasi di Bandara YIA Kulon Progo pada 2021
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.