Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ibu Hamil Harus Rapid Test Meski Pecah Ketuban, Bagaimana Protokolnya?

Kompas.com - 23/08/2020, 19:49 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

1. FKRTL memberikan pelayanan KB segera setelah persalinan. Jika tidak bersedia, diberikan konseling KB dan nasihat

2. Bayi yang dilahirkan dari ibu bukan ODP, PDP atau terkonfirmasi Covid-19 pada 0-6 jam pertama, tetap mendapatkan:

  • Perawatan tali pusat
  • Inisiasi menyusu dini
  • Injeksi vitamin K1
  • Pemberian salep/tetes mata antibiotik
  • Imunisasi Hepatitis B dan pemberian HbIg.

3. Bayi yang dilahirkan dari ibu ODP, PDP atau terkonfirmasi Covid-19 maka:

  • Tidak dilakukan penundaan penjepitan tali pusat
  • Bayi dikeringkan seperti biasa, dan segera dimandikan setelah kondisi stabil tidak menunggu 24 jam
  • Tidak dilakukan inisiasi menyusui dini

4. Ibu dengan HbsAg reaktif dan terkonfirmasi Covid-19:

  • Jika kondisi bayi baik maka imunisasi Hepatitis B tetap diberikan
  • Jika kondisi klinis bayi tidak bugar atau tampak sakit, imunisasi Hepatitis B ditunda

5. Bayi baru lahir dari ibu terkonfirmasi Covid-19 atau status PDP dirawat sesuai rekomendasi IDAI:

Bayi Baru Lahir harus diperiksa Covid-19 (swab dan periksa darah) pada hari ke-1, ke-2 dan ke-14.

Baca juga: 153.535 Positif Corona, Ini 5 Daerah di Indonesia dengan Kasus Terendah dan Tertinggi

Bayi boleh dirawat gabung jika ibu status ODP, akan tetapi tidak dirawat gabung jika status ibu PDP atau terkonfirmasi Covid-19.

Sementara jika ibu harus isolasi, maka dilakukan konseling untuk isolasi terpisah antar ibu dan bayinya selama 14 hari sesuai batas risiko transmisi yang bertujuan untuk mengurangi kontak antara ibu dan bayi.

Bila setelah mendapatkan konseling, ibu tetap berkeinginan untuk merawat bayi sendiri maka:

  • Persiapan harus dilakukan dengan memberikan informasi lengkap dan potensi risiko terhadap bayi.
  • Ibu dan bayi diisolasi dalam satu kamar dengan fasilitas ensuite selama dirawat di rumah sakit
  • Bayi harus ditempatkan di inkubator tertutup di dalam ruangan.
  • Ibu disarankan untuk mengenakan APD yang sesuai dengan pedoman PPI dan diajarkan mengenai etika batuk
  • Bayi harus dikeluarkan sementara dari ruangan jika ada prosedur yang menghasilkan aerosol yang harus dilakukan di dalam ruangan

6. Tenaga kesehatan mengambil sampel skrining hipotiroid kongenital (SHK) pada bayi yang dilakukan setelah 24 jam persalinan, sebelum ibu dan bayi pulang dari fasilitas kesehatan. Sedangkan Tenaga Kesehatan menggunakan APD sesuai status bayi

7. Ibu dan keluarga mendapat nasihat dan edukasi tentang perawatan bayi baru lahir termasuk ASI eksklusif, tanda bahaya jika ada penyulit pada bayi baru lahir serta anjuran membaca buku KIA dan nasihat untuk segera ke RS jika ada keluhan atau tanda bahaya.

Baca juga: Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 5 Tembus 1,7 Juta, Ini Kriteria yang Lolos

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai Larangan 'Study Tour' Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Ramai Larangan "Study Tour" Imbas Tragedi Bus Ciater, Menparekraf: Bukan Salah Kegiatan

Tren
50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

50 Instansi yang Sudah Umumkan Formasi CPNS dan PPPK 2024, Mana Saja?

Tren
Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Catat, Ini 5 Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

BMKG: Wilayah Ini Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 17-18 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

[POPULER TREN] Warga Israel Rusak Bantuan Indomie untuk Gaza, Gletser Terakhir di Papua Segera Menghilang

Tren
Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com