Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Terpanas Bumi dalam 100 Tahun Terakhir: 54,4 Derajat Celcius

Kompas.com - 18/08/2020, 20:29 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Wilayah bumi memiliki cuaca dan suhu yang berbeda-beda, tergantung dengan letak koordinat dan musim yang sedang terjadi.

Tingkat suhu itu beragam, mulai dari yang menyebabkan beku, hingga panas membara.

Dilansir CNN, Selasa (18/8/2020), titik terpanas planet ini terletak di Taman Nasional Death Valley yang terletak di dua negara bagian Amerika Serikat (AS), yakni California dan Nevada.

Taman nasional ini diketahui merupakan wilayah dengan posisi terrendah di seluruh dunia. Death Valley juga dikenal sebagai TN yang paling kering dengan suhu paling panas.

Bahkan, pada Minggu (17/8/2020), di area ini tercatat suhu di angka 130 derajat fahrenheit atau 54,4 derajat celcius.

Pemandangan matahari terbenam di Taman Nasional Death Valley, ASShutterstock/Irina Sen Pemandangan matahari terbenam di Taman Nasional Death Valley, AS

Informasi ini datang dari Badan Cuaca Nasional AS (NWS).

Ini bisa jadi merupakan temperatur terpanas dari Bumi yang tercatat sejak 1913, atau lebih dari 100 tahun yang lalu.

Sebelumnya, lebih dari 100 tahun lalu, rekor suhu tertinggi tercatat ada di angka 134 derajat fahrenheit atau 56,67 derajat celcius yang juga terjadi di Death Valley.

Cuaca panas juga masih terjadi di hari selanjutnya, untuk itu NWS memperingatkan masyarakat yang tinggal di sisi timur California, Nevada, Arizona, dan Utah membatasi kegiatan luar ruangan mereka.

Pembatasan ini khususnya dilakukan antara pukul 17.00-20.00 malam.

Hampir 60 juta orang di AS, mulai dari Arizona hingga yang ada di perbatasan Kanada, ada di bawah peringatan suhu panas.

Suhu panas ini merupakan hasil tekanan tinggi udara yang terjadi di sebagian besar Pantai Barat AS.

Baca juga: Suhu Mencapai 54,4 Derajat Celcius, Selama 2 Hari California Lakukan Pemadaman Listrik

Ahli meteorologi dari NWS di Las Vegas, Daniel Berc, mengatakan wilayah barat dan barat daya AS mengalami angin monsun Amerika Utara sepanjang tahun ini.

Akan tetapi, monsun belum bertiup sebagaimana biasanya. Seharusnya saat ini terjadi hujan lebat, namun faktanya saat ini cuaca di Death Valley justru semakin panas.

Berdasarkan catatan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), musim panas kali ini terbilang begitu terik untuk sebagian besar wilayah AS. Bulan Juli kemarin tercatat menjadi Juli terpanas untuk 7 negara bagian yang terletak di sepanjang pantai timur.

Sumber: CNN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com