Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Khawatir Penyebaran Virus Corona oleh Orang Usia 20 hingga 40 Tahun

Kompas.com - 18/08/2020, 18:27 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini mengkhawatirkan penyebaran virus corona oleh orang-orang di rentang usia 20, 30, dan 40 tahun.

WHO menyebut banyak dari golongan usia tersebut tidak sadar telah terinfeksi Covid-19. Ini menjadi ancaman bagi kelompok rentan.

Awal bulan ini, WHO memaparkan, proporsi anak muda yang terinfeksi telah mengalami peningkatan secara global.

Kondisi ini menimbulkan peningkatan risiko secara global pada kelompok-kelompok rentan, seperti lansia dan orang-orang sakit di wilayah pada dengan fasilitas kesehatan yang buruk.

"Epidemi sedang berubah," kata Direktur Regional Pasifik Barat WHO, Takeshi Kasai, sebagaimana dikutip Channel News Asia, Selasa (18/8/2020).

"Orang-orang berusia 20an, 30an, dan 40an semakin mendorong penyebaran Covid-19 yang terjadi," sambungnya.

Baca juga: China Berikan Hak Paten Terhadap Vaksin Virus Corona Buatan CanSino

Lonjakan kasus-kasus baru telah mendorong beberapa negara untuk memberlakukan kembali pembatasan terhadap kegiatan masyarakatnya.

Perusahaan-perusaahan dan negara-negara di dunia juga masih terus berupaya untuk menemukan vaksin yang efektif dan aman untuk mengatasi Covid-19.

Beberapa waktu terakhir, kasus-kasus baru atau lonjakan kembali dilaporkan di negara-negara yang sebelumnya terlihat telah mampu mengendalikan pandemi di wilayahnya.

Salah satu negara yang mengalami lonjakan kasus ini adalah Vietnam.

Padahal, negara ini tidak melaporkan penularan domestik dalam tiga bulan dengan strategi mitigasinya yang agresif.

"Apa yang kami amati bukanlah sebuah lonjakan sederhana. Kami yakin, ini merupakan sinyal yang menunjukkan bahwa kita tengah memasuki fase baru pandemi di Asia-Pasifik," kata Kasai.

Ia mengatakan, negara-negara lebih baik mengurangi kekacauan pada kehidupan dan kondisi ekonomi dengan menggabungkan strategi deteksi dini dan respons untuk mengelola infeksi yang terjadi.

WHO juga mengingatkan para pembuat obat untuk mengikuti seluruh penelitian yang dibutuhkan serta langkah-langkah pengembangan saat mengembangkan vaksin.

Sementara itu, petugas teknis dan penasihat kebijakan obat-obatan WHO, Socorro Escalante mengatakan, mengatakan sedang berkoordinasi dengan Rusia terkait klaim temuan vaksin.

Diketahui, Rusia menjadi negara pertama yang mengumumkan persetujuan vaksin Covid-19, meskipun diragukan oleh berbagai pihak karena belum menjalani seluruh rangkaian proses pengembangan vaksin. 

"Kami berharap untuk segera mendapat respons dalam hal bukti terhadap vaksin baru ini," kata Escalante. 

Melansir data dari laman WorldometersSelasa (18/8/2020), jumlah kasus Covid-19 di dunia hingga kini adalah sebanyak 22 juta kasus, dengan 778.082 kasus kematian dan 14,8 juta pasien telah dinyatakan sembuh.

Baca juga: Peneliti: Virus Corona Diduga Berasal dari Penambang China pada 2012

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tak Ikut Trial Test, Apakah Peserta Rekrutmen Bersama BUMN Masih Bisa Ikut Tes Online?

Tak Ikut Trial Test, Apakah Peserta Rekrutmen Bersama BUMN Masih Bisa Ikut Tes Online?

Tren
Anjing dan Kucing Bisa Tularkan Bakteri Mematikan, Membuat Manusia Kebal Antibiotik

Anjing dan Kucing Bisa Tularkan Bakteri Mematikan, Membuat Manusia Kebal Antibiotik

Tren
Bisakah Buat SKCK di Kantor Polisi Luar Domisili KTP?

Bisakah Buat SKCK di Kantor Polisi Luar Domisili KTP?

Tren
Sengitnya 'War' Tiket Konser Sheila on 7: Milenial Vs Gen Z

Sengitnya "War" Tiket Konser Sheila on 7: Milenial Vs Gen Z

Tren
Cuaca Ekstrem di China Sebabkan 110.000 Warga Terpaksa Dievakuasi

Cuaca Ekstrem di China Sebabkan 110.000 Warga Terpaksa Dievakuasi

Tren
Harga Elpiji dan Tarif Listrik Mei 2024

Harga Elpiji dan Tarif Listrik Mei 2024

Tren
Penjelasan Pertamina soal Kebakaran Honda Civic LX di SPBU Wonogiri

Penjelasan Pertamina soal Kebakaran Honda Civic LX di SPBU Wonogiri

Tren
Fakta Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Ganja

Fakta Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Ganja

Tren
Benarkah Hamil Ubah Kondisi Organ dan Lebih Rentan Terkena Penyakit Usai Melahirkan?

Benarkah Hamil Ubah Kondisi Organ dan Lebih Rentan Terkena Penyakit Usai Melahirkan?

Tren
Deret Kader PDI-P yang Keluar Sepanjang Pemilu 2024, Terbaru Jokowi dan Gibran

Deret Kader PDI-P yang Keluar Sepanjang Pemilu 2024, Terbaru Jokowi dan Gibran

Tren
Mengenal Satyalancana Karya Bhakti Praja yang Akan Diberikan Jokowi ke Gibran dan Bobby

Mengenal Satyalancana Karya Bhakti Praja yang Akan Diberikan Jokowi ke Gibran dan Bobby

Tren
Alasan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Alasan Ganjar-Mahfud Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden

Tren
Badan Gampang Gatal dan Ruam padahal Sudah Mandi, Ini Penyebabnya

Badan Gampang Gatal dan Ruam padahal Sudah Mandi, Ini Penyebabnya

Tren
Jokowi Akan Berikan Satyalancana kepada Gibran dan Bobby, Ini Alasannya

Jokowi Akan Berikan Satyalancana kepada Gibran dan Bobby, Ini Alasannya

Tren
Daftar Partai Koalisi Prabowo-Gibran Usai Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Daftar Partai Koalisi Prabowo-Gibran Usai Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com