Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Perjalanan Amonium Nitrat hingga Ada di Beirut, Lebanon

Kompas.com - 07/08/2020, 05:10 WIB
Inggried Dwi Wedhaswary

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai perkembangan dilaporkan pasca-peristiwa ledakan di Beirut, Lebanon.

Ledakan yang disebut terjadi karena amonium nitrat itu terjadi pada Selasa (4/8/2020) sore waktu setempat.

Ratusan orang meninggal dunia dan ribuan orang mengalami luka-luka dalam peristiwa itu.

Informasi seputar perkembangan ledakan Beirut, Lebanon, masih diikuti pembaca di laman Tren sepanjang Kamis (6/8/2020) hingga Jumat (7/8/2020) pagi ini.

Berikut beberapa berita populer Tren yang bisa Anda ikuti:

1. Perjalanan amonium nitrat hingga tiba di Beirut

Situasi di Beirut usai terjadi ledakan besar di gudang amonium nitrat, Rabu (5/8/2020).EPA/WAEL HAMZEH via BBC INDONESIA Situasi di Beirut usai terjadi ledakan besar di gudang amonium nitrat, Rabu (5/8/2020).
Sebanyak 2.750 metrik ton amonium nitrat tiba di Beirut dengan kapal milik Rusia pada 2013. Kapal itu adalah MV Rhosus.

Kapal itu dimiliki oleh sebuah perusahaan bernama Teto Shipping.

Menurut anggota kru, kapal itu dimiliki oleh Igor Grechushkin, seorang pengusaha Khabarovsk yang tinggal di Siprus. B

Kapal berangkat dari Batumi, Georgia menuju Mozambik. Kapal berbendera Moldova itu singgah di Yunani untuk mengisi bahan bakar.

Lalu, mengapa bisa bertahun-tahun ada di Beirut? Baca kronologi lengkapnya dalam berita ini:

Ledakan Lebanon, Bagaimana Amonium Nitrat Sampai ke Pelabuhan Beirut?

2. Bencana di tengah krisis ekonomi dan politik

Seorang pria dengan balutan perban tampak berjalan di jalan setelah ledakan besar terjadi di Beirut, Lebanon. Rabu, 5 Agustus 2020.AP/Hassan Ammar Seorang pria dengan balutan perban tampak berjalan di jalan setelah ledakan besar terjadi di Beirut, Lebanon. Rabu, 5 Agustus 2020.
Ledakan di Beirut, Lebanon, menambah berat situasi negara itu. Lebanon tengah menghadapi krisis ekonomi dan politik.

Dalam satu tahun terakhir, Lebanon sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade terakhir.

Nilai tukar mata uang Lebanon terjun bebas dan membuat hampir setengah dari populasinya berada di bawah garis kemiskinan.

Kondisi ini mendorong ratusan ribu warga Lebanon turun ke jalan sejak 17 Oktober 2019 untuk memprotes pemerintah yang korup dan gagal dalam mengatasi krisis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

6 Olahraga yang Ampuh Menurunkan Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Tren
PKS Disebut 'Dipaksa' Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

PKS Disebut "Dipaksa" Berada di Luar Pemerintahan, Ini Alasannya

Tren
Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Hitam Selama Sebulan

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com