Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Setelah 5-10 tahun dapat menyebab kan "KISTA dan KANKER RAHIM"...
Tolong informasi ini disebarbkan ke banyak wanita, baik ibu, istri, anak putri kita, maupun teman wanita, sebagai kepedulian kita terhadap sesama.
Sayangi mereka...
Indah nya berbagi, menyelamatkan 1 orang wanita, dapat pahala yang tidak terduga...
Semoga bermanfaat bagi para wanita...
Aamiin Yaa Rabbal 'Alamiin !!!..."
Baca juga: Deretan Perusahaan yang Boikot Iklan di Facebook, dari Ford, Unilever hingga Microsoft
Baca juga: [HOAKS] TKI di Hongkong dan Uni Emirat Arab Terima Sumbangan Rp 275 Triliun
Dokter Pendamping Pasien Kanker RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, dr Maria Shanty menegaskan, empat hal yang dinarasikan dapat menyebabkan kanker rahim di media sosial tersebut tidak benar.
Shanty menjelaskan bahwa narasi yang diungkapkan oleh pengunggah tidak memiliki bukti ilmiah.
"Hanya satu kata, hoaks. Tidak ada bukti ilmiahnya," kata Shanty saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/7/2020).
Baca juga: Mengenang Sutopo Purwo Nugroho, Informan Kebencanaan yang Meninggal karena Kanker Paru
Shanty mengungkapkan, hingga saat ini penyebab pasti dari kanker rahim masih belum diketahui.
Namun, Shanty melanjutkan, kanker rahim dapat dipicu oleh beberapa faktor risiko.
"Faktor tersebut salah satunya adalah obesitas dan ketidakseimbangan hormon wanita setelah menopause," papar Shanty.
Menurutnya, permasalahan seperti keramas saat sedang haid, tidak akan berdampak apa pun pada saat ini dan nanti.
"Soal mentimun juga tidak ada bukti klinis yang bisa menerangkan pernyataan tersebut," ujar Shanty.
Baca juga: Mengenal Keiji Fujiwara, Pengisi Suara Ayah Shin-chan yang Meninggal karena Kanker
Senada dengan Shanty, dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS Pondok Indah dan RSCM, dr. Fitriyadi Kusuma juga membantah bila melakukan beberapa hal seperti yang dinarasikan, dapat menyebabkan kanker rahim.