Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengatasi Perut Buncit dengan Menjaga Pola Asupan, Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 29/03/2020, 18:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perut buncit merupakan salah satu masalah yang dimiliki sebagian banyak orang saat ini, baik perempuan, laki-laki, usia muda dan usia tua.

Tidak hanya mengganggu penampilan, perut yang menonjol ini juga sebenarnya bisa menjadi tanda bahkan pemicu adanya permasalahan kesehatan yang lainnya.

Keberadaan perut buncit seolah-olah sulit sekali untuk dihilangkan, Mengurangi porsi makan atau melakukan berbagai jenis olahraga juga belum tentu dapat menghilangkannya.

Baca juga: Karantina di Rumah Bisa Picu Perubahan Pola Makan, Apa yang Harus Diperhatikan?

Bisa diatasi

Dokter sekaligus Ahli Gizi Komunitas dr. Tan Shot Yen menyebut permasalahan ini sebenarnya bisa diatasi dengan menjalankan pola makan yang sehat dan seimbang secara teratur dan rutin.

"Itu central obesity. Bisa (dihilangkan hanya dengan jaga pola makan sehat seimbang), dengan catatan belum kebablasan. Tapi butuh istiqomah loh ya," ujar dr. Tan kepada Kompas.com, Minggu (29/4/2020).

Sementara itu, mengutip penjelasan Pakar Gizi dan Keamanan Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Ahmad Sulaeman dalam artikel Kompas.com sebelumnya (22/4/2018), ada sejumlah hal yang harus diperhatikan untuk memenuhi pola makan sehat dan seimbang.

Yaitu seseorang harus memenuhi kebutuhan kalori yang dibutuhkannya. Kebutuhan kalori ini sangat ditentukan oleh usia, jenis kelamin, berat badan, dan sebagainya.

Untuk memenuhinya, seseorang harus mengonsumsi makanan yang beragam dan lengkap. Tidak bisa hanya mengandalkan salah satu sumber saja.

Baca juga: Negara Mana Saja yang Belum Melaporkan Kasus Positif Virus Corona?

Makanan lengkap

Makanan lengkap dimulai dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, hingga kalsium.

Misalnya, dalam satu porsi makanan, setengah di antaranya terdiri dari sayur dan buah, masing-masing seperempat yang lainnya bisa berupa nasi dan lauk-pauk.

Menjaga pola asupan yang sehat dan seimbang merupakan suatu hal yang terdengar mudah namun sulit untuk diterapkan secara berkelanjutan.

Dokter Tan menyebut alasan utama mengapa hal ini sulit diterapkan, karena minimnya pengalaman dan pengetahuan. 

Seperti alasan dan anggapan jika makanan sehat cenderung memiliki harga lebih mahal daripada makanan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com