Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Sekolah, Pembelajaran Jarak Jauh yang Penuh Tantangan

Kompas.com - 13/07/2020, 14:10 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sekolah pelosok tidak mampu gelar PJJ

Mengutip harian Kompas, Senin, 13 Juli 2020, pembelajaran jarak jauh bagi para siswa tidak dapat terlaksana di daerah-daerah pelosok. Lebih dari 47.000 satuan pendidikan tak memiliki akses listrik serta internet.

Di Papua, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Papua mendata ada 14 daerah yang sama sekali tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19.

Daerah-daerah itu meliputi Puncak, Puncak Jaya, Yalimo, Mamberamo Tengah, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya, Lanny Jaya, Nduga, Asmat, Boven Digoel, Yahukimo, Pegunungan Bintang, dan Mamberamo Raya.

”Sebanyak 14 daerah ini minim infrastruktur internet,” kata Kepala LPMP Provinsi Papua Adrian Howay, Minggu (12/7/2020) di Jayapura.

Oleh karena itu, PJJ praktis hanya bisa dilaksanakan di kota besar, seperti Jayapura dan Mimika.

Bahkan, di kota pun, tak semua orangtua mampu menyediakan kuota internet atau membelikan gawai bagi anak untuk mengikuti PJJ.

Tidak hanya di Papua, PJJ pun sulit diterapkan di Maluku. Selain tidak semua wilayah terjangkau akses internet, sebagian keluarga kesulitan untuk membelikan gawai sebagai sarana belajar anak-anak.

”Di Dobo (ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru), sinyal internet lemah, apalagi di kampung-kampung. Di kampung, sinyal untuk telepon pun susah,” ujar Mila Ganobal, tokoh pemuda Kepulauan Aru.

Kepulauan Aru terdiri atas 547 pulau. Di wilayah ini ada 117 desa yang tersebar di 10 kecamatan dengan jumlah penduduk sekitar 113.000 jiwa.

Sebagian warganya hidup di bawah garis kemiskinan, terlebih selama pandemi, ekonomi masyarakat sangat terpukul.

Kondisi serupa dialami siswa di Pulau Seira, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Untuk siswa SD, setiap guru ditugaskan mendatangi rumah siswa satu per satu.

”Siswa SMP dan SMA ini agak susah diatur pembelajarannya. Yang jauh dari sekolah diharapkan belajar sendiri di rumah. Tidak ada interaksi dengan guru,” tutur Pendeta Devi P Lopulalan, tokoh agama di Seira.

Sementara itu, di Lampung, Kepala SMK Penerbangan Raden Intan Bandar Lampung Suprihatin menyampaikan, tak semua siswa mempunyai gawai untuk PJJ. Padahal, sebagian besar kegiatan belajar dilakukan melalui aplikasi WhatsApp atau Zoom.

Siswa yang tidak mempunyai gawai diminta datang ke sekolah untuk mengambil tugas dari guru. Siswa lalu mengirimkan tugas melalui surel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com