Peneliti dari University of Essex, Julia Coultas menyebut dengan bergabung dalam kelompok dan mengikuti perilaku mayoritas yang dilakukan oleh manusia dalam kelompok maka itu dapat mempertahankan kehidupan.
Misalnya ketika memilih makanan mana yang bergizi dan mana yang beracun.
Baca juga: Psikologi Jelaskan Penyebab Masyarakat Tak Patuh Protokol Corona Covid-19
Manusia cenderung berpikir apabila suatu hal dilakukan oleh orang lain, apalagi oleh kelompok mayoritas itu berarti adalah sesuatu yang benar, baik, menguntungkan, dan sebagainya.
Hal itu menjadi dasar penilaian akan suatu kebenaran.
Ini disebut sebagai prinsip pembuktian sosial yang banyak menentukan seseorang dalam mengambil keputusan, baik tentang apa yang harus dilakukan, dipikirkan, dikatakan, dibeli, dan sebagainya.
Misalnya dalam memakan daging steak dalam sebuah jamuan makan malam. Kita akan mengamati bagaimana cara orang lain memakannya, memotongnya, urut-urutannya, dan sebagainya.
Ketika kita melihat orang lain melakukannya, maka kita akan tumbuh keyakinan bahwa cara itulah yang benar dan bisa diikuti.
Dalam buku The Psychology of Persuasion karya psikolog Robert Cialdini bukti sosial ini disebut menjadi cara cepat seseorang untuk memutuskan bagaimana ia harus bertindak.
Baca juga: Ahli Psikologi Politik: Penanganan Covid-19 di Indonesia Sama dengan Negara Lain, tetapi...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.