Institute for Clinical and Economic Review, sebuah kelompok nirlaba yang menghitung harga wajar untuk obat-obatan, memperkirakan bahwa Gilead perlu mengenakan biaya sebesar 1.600 dollar AS per regimen untuk mengganti biaya produksi.
Akan tetapi, harga sebesar 5.080 dollar per pengobatan masih akan menjadi harga efektif untuk asuransi mengingat pasien akan dapat meninggalkan rumah sakit lebih cepat.
Sebelumnya, sejumlah kritik ditujukan kepada Gilead yang disebut terlalu tinggi membandrol obat-obatan "inovatif", termasuk obat hepatitis C pertama dan Truvada, pil harian untuk mencegah infeksi HIV.
Namun, menurut Institute for Clinical and Economic Review, dengan analis Wall Street yang memperkirakan harga obat adalah sekitar 5.000 dollar AS per perawatan, harga yang berada di bawahnya "dapat dilihat masuk akal".
Sementara itu, Jalpa Doshi dari University of Pennsylvania menyoroti manfaat remdesivir yang mungkin "tidak dapat dilihat wujudnya" secara keseluruhan.
"Pengobatan ini dan yang lainnya, begitu juga dengan vaksin, dapat menurunkan ketakutan akan virus, sebuah faktor penting dalam menghitung nilainya," kata dia.
Baca juga: China Uji Coba Remdesivir untuk Atasi Virus Corona, Bagaimana Kerja Obat Ini?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.