Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektif Jadi Obat Corona, Ini Daftar Obat Berbasis Dexamethasone di Indonesia

Kompas.com - 17/06/2020, 16:58 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Baru-baru ini diumumkan bahwa dexamethasone bisa menjadi terobosan besar dalam melawan perang melawan virus Covid-19.

Disebut demikian karena obat tersebut diklaim berhasil mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah.

Dilansir AFP, Selasa (16/6/2020), dexamethasone merupakan obat anti-inflamasi, yakni kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan, sehingga meredakan nyeri dan menurunkan demam.

Dexamethasone menjadi obat pertama yang terbukti secara efektif bekerja melawan virus corona atau Covid-19.

Baca juga: Mengenal Dexamethasone, Obat yang Diklaim Efektif Selamatkan Pasien dari Covid-19

Obat ini merupakan obat steroid berdosis rendah yang biasanya digunakan untuk mengobati berbagai reaksi alergi serta rheumatoid arthritis dan asma, gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh, masalah pernapasan, gangguan usus tertentu, dan kanker tertentu.

Pada Selasa (16/6/2020), para ahli yang dipimpin dari Universitas Oxford mengungkap temuan awal mereka. 

Mereka meresepkan dexamethasone kepada sekitar 2.000 pasien Covid-19 dengan kasus parah.

Hasilnya, obat itu mampu mengurangi risiko kematian dengan rasio 1:3 untuk pasien yang menggunakan ventilator dan 1:5 pada pasien yang menggunakan tabung oksigen.

Baca juga: Apa Itu Dexamethasone, Obat Pasar yang Sembuhkan Pasien Covid-19?

Dosis harian dexamethasone dapat mencegah satu dari delapan kematian pasien yang menggunakan ventilator dan menyelamatkan satu dari setiap 25 pasien yang membutuhkan tabung oksigen.

Selain meresepkan dexamethasone kepada 2.000 pasien Covid-19 dengan kasus parah, tim juga melibatkan 4.000 pasien sebagai kelompok kontrol. Kelompok kontrol ini tidak diberi dexamethasone.

Peneliti memperkirakan, jika obat itu diberikan di Inggris sejak awal pandemi, maka sekitar 5.000 nyawa bisa diselamatkan.

Baca juga: Temuan Awal, Dexamethasone Terbukti Efektif Selamatkan Pasien Covid-19

Disambut WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik hasil uji klinis awal dari Inggris (UK) yang menunjukkan deksametason dan kortikosteroid, dapat menyelamatkan nyawa bagi pasien Covid-19 yang kritis.

“Ini adalah pengobatan pertama yang ditunjukkan untuk mengurangi angka kematian pada pasien dengan Coovid-19 yang membutuhkan dukungan oksigen atau ventilator,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam laman WHO, Selasa (16/6/2020).

Obat itu juga telah terdaftar dalam Daftar Model Obat Esensial WHO sejak 1977 dalam berbagai formulasi.

Dexamethasone saat ini tidak memiliki hak paten dan tersedia dengan harga terjangkau di sebagian negara.

Baca juga: WHO Sambut Baik Dexamethasone untuk Digunakan pada Pasien Covid-19

Di Indonesia ada berbagai obat berbasis dexamethasone dan harganya murah. Berikut daftar obat berbasis dexamethasone dilansir Kontan.id, Rabu (17/6/2020):

  1. Kalbe Farma: nama produk Kalmethasone (tablet dan injeksi)
  2. Hexpharm Jaya: nama produk Danasone (tablet dan injeksi)
  3. Kimia Farma: nama produk Dexamethason (tablet)
  4. PT Harsen: nama produk Dexaharsen (tablet)
  5. PT Phapros Tbk: nama produk Corsona (tablet) dan Dextamine Syrup
  6. Bernofarm: nama produk Benodex (kaplet dan injeksi)
  7. Novapharin: nama produk Novadex (kaplet dan tablet)
  8. Itrasal: Dexamethasone (kaplet)
  9. Erlimpek: nama produk Dexteem (tablet)
  10. Graha Farma: nama produk Grathazon (kaplet)
  11. Tempo Scan: nama produk Scandexon (kaplet dan tablet)
  12. Tropica Mas: nama produk Trodex (kaplet)
  13. Promedrahardjo: nama produk Dexamethasone Promed (kaplet)
  14. Molex Ayus: nama produk Molacort (kaplet)
  15. Rama Emerald: nama produk Dexclosan (kaplet)
  16. Sanbe Farma: nama produk Cortidex (tablet)
  17. Erela; Dexamethasone (tablet)
  18. Holi Pharma; Dexamethasone (tablet)

Sementara itu, Corporate Secretary Phapros Zahmilia Akbar membenarkan produknya mengandung dexamethasone.

"Betul. Phapros memiliki produk dengan kandungan dexamethasone tunggal yaitu Corsona (nama dagang) dan generiknya (tablet dan injeksi)," ujar dia pada Kompas.com, Rabu (17/6/2020).

Lanjutnya, selain itu ada juga produk dengan kandungan dexamethasone kombinasi yaitu Dextamine (tablet dan sirup).

Mila juga mengatakan, di Indonesia banyak produk dengan kandungan dexamethasone, baik dengan nama dagang ataupun generik. Bentuknya bisa berupa tablet, sediaan solid, maupun injeksi.

Baca juga: Permintaan Melonjak, Phapros Produksi 1 Juta Boks Multivitamin

Efek samping dexamethasone

Dia mengatakan, penggunaan dexamethasone harus berdasarkan resep dokter. Itu pun tidak boleh digunakan dalam jangka panjang. 

"Dan berhentinya pun tidak bisa langsung, mesti diturunkan dosisnya pelan-pelan," kata dia. 

Beberapa efek samping dexamethasone yang dapat dialami penggunanya adalah:

1. Nafsu makan meningkat.

2. Berat badan bertambah.

3. Perubahan siklus menstruasi.

4. Gangguan tidur.

5. Pusing.

6. Sakit kepala.

7.Sakit perut.

"Penggunaan dalam jangka panjang dexamthasone (yang merupakan golongan anti inflamasi steroid) juga berakibat moon face (wajah membulat tampak gemuk)," imbuh dia. 

Baca juga: Yang Perlu Diketahui soal Dexamethasone, Obat yang Diklaim Efektif untuk Pasien Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com