Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Marwan Jafar
Koordinator The Independent Community for Peace and Hummanity

Koordinator The Independent Community for Peace and Hummanity

 

Ruralisasi, Kapitalisme, dan Global Community di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 16/06/2020, 14:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bloomberg merilis, ekonomi Amerika Serikat masih tumbuh 3 persen pada kuartal pertama 2018. Tapi begitu diterpa pandemi, pendapatan domestik brutonya (PDB) tinggal 0,3 persenpada kuartal pertama 2020. Pada lima pekan terakhir, pengangguran di AS diklaim meningkat menjadi 26 juta orang.

Beberapa negara Eropa tak jauh beda. Pandemi membuat PDB mereka nyungsep di angka rata-rata minus 3,3 persen di kuartal pertama 2020. Perancis yang di awal kuartal 2018 tumbuh 2,4 persen, menjadi minus 5 persen kuartal pertama 2020.

Tiongkok sebagai negara kapitalisme baru mengalami nasib serupa. Kuartal pertama 2020 PDB negeri tirai bambu ini terjun bebas menjadi minus 6,8 persen. Singapura mengalami kisah yang sama. Pertumbuhan ekonominya minus 2,2 persen di kuartal pertama 2020.

Masih menurut versi Bloomberg, Korsel, Vietnam, dan Indonesia masih menunjukkan kinerja positif. Korsel yang tumbuh 2,8 persen di awal 2018, masih mencatatkan pertumbuhan 1,3 persen di kuartal awal 2020. Vietnam kinclong di 3,8 persen, sementara Indonesia 3 persen di kuartal yang sama setelah pandemi.

Namun, menurut versi BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia merosot jadi 2,9 persen dan menurut BI tinggal 2,3 persen hingga akhir 2020.

Kinerja ekonomi domestik ini selayaknya tetap kita syukuri seraya tetap bekerja keras, menguatkan solidaritas dan gotong-royong dan menghindari perilaku atau sudut pandang negatif via medsos.

Global community

Sedikit menengok ke belakang, beberapa tahun sebelum pandemi, perekonomian di sebagian kawasan sebenarnya belum menggembirakan. Lihat saja kondisi perekonomian beberapa negara di benua Afrika yang seringkali identik dengan ketertinggalan.

Penilaian seperti ini jelas tidak adil. Karena, hampir dua dekade terakhir negara-negara di Afrika sudah mencoba menuju tata kelola baru masyarakat dunia (New Global Community).

Pemicu perubahan ekonomi di Afrika itu boleh jadi dimulai oleh organisasi Aliansi untuk Revolusi Hijau Afrika (Africa Green Revolution Alliance, AGRA).

Organisasi ini dibentuk pada 2006 sebagai tanggapan atas seruan mantan Sekretaris Jenderal PBB Almarhum Kofi Annan yang mengatakan sudah tiba saatnya bagi para petani Afrika untuk melancarkan "Revolusi Hijau Afrika yang unik."

Sejak awal, AGRA dibentuk untuk menjadi mitra utama bagi pemerintah yang ingin mendorong transformasi pertanian inklusif.

 

AGRA percaya perlu peran pemerintah untuk mentransformasikan pertanian Afrika. Semua intervensi harus dipandu dan diselaraskan dengan prioritas dan visi pemerintah di sektor pertanian.

AGRA mengadvokasi pendekatan pengiriman terintegrasi lintas rantai nilai melalui ekosistem kemitraan yang mengoordinasikan investasi termasuk sumber daya publik-swasta.

Organisasi ini bekerja sama dengan pemerintah dan mitra di 18 negara untuk membangun sistem dan alat yang diperlukan untuk memajukan transformasi pertanian inklusif.

Hasilnya, lebih dari 15 juta keluarga petani sekarang memiliki akses ke input, pelatihan, pembiayaan, dan pasar, yang memungkinkan mereka memanfaatkan pertanian untuk menghasilkan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com