Beberapa memilih untuk bersosialisasi atau mengirim anak-anak ke kamp karena manfaat seperti kesehatan mental, pendidikan atau keharmonisan rumah tangga.
Baca juga: Data Corona Indonesia Minim, Epidemiolog: Seperti Perang tapi Pakai Peta Negara Lain
Ayaz Hyder, dari Universitas Negeri Ohio, mengatakan dia memberi nasihat kepada pengurus masjid tentang cara membuka kembali dan melakukan shalat Jumat.
“Menyeimbangkan antara praktik kesehatan masyarakat dan kewajiban agama sangat membuka mata dan menentramkan hati saya sebagai seorang akademisi,” katanya.
Banyak ahli epidemiologi mengatakan mereka mungkin tidak pernah menyapa orang dengan cara yang sama lagi.
Empat puluh dua persen dari sampel mengatakan mereka tidak akan berpelukan atau berjabat tangan selama lebih dari setahun, dan 6 persen mengatakan mereka tidak akan pernah melakukan keduanya lagi.
"Dampak terburuk epidemi adalah "kehilangan kontak antar manusia," kata Eduardo Franco dari Universitas McGill di Montreal
Satu hal yang tampaknya disetujui oleh para ahli epidemiologi adalah bahwa bahkan ketika mereka kembali ke kegiatan normal, mereka akan melakukannya secara berbeda untuk waktu yang lama, seperti bersosialisasi dengan teman di luar atau menghadiri layanan ibadah online.
Mayoritas mengatakan akan butuh waktu lebih dari setahun sebelum mereka berhenti secara rutin mengenakan masker di luar rumah.
Orang sering bertanya kapan keadaan akan kembali normal, kata T. Christopher Bond, associate director di Bristol Myers Squibb.
“Awalnya saya memberi tahu mereka: Dunia telah berubah dan akan berbeda untuk waktu yang lama. Ini adalah krisis seumur hidup kita dan kita harus menerimanya," katanya
Tapi itu membuat mereka tertekan. Jadi sekarang saya katakan, 'Ya, kita tahu lebih banyak (tentang virus corona) setiap hari'," kata Bond.
Baca juga: Jika PSBB Dilonggarkan, Berikut Saran Epidemiolog yang Harus Dilakukan...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.