Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di RS Darurat Wisma Atlet Diuji Coba dengan Obat Herbal, Hasilnya 2 Bulan Lagi

Kompas.com - 12/06/2020, 14:00 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta pada 8 Juni 2020 lalu melakukan uji klinis kandidat immunomodulator yang berasal dari tanaman herbal asli Indonesia untuk pasien Covid-19.

Immunomodulator adalah zat/substansi yang dapat mempengaruhi sistem imun, baik yang berefek menekan (disebut immunosupresan), berefek meningkatkan (immunostimulan) respon imun, atau menyebabkan jaringan menjadi tidak responsif terhadap suatu antigen (disebut tolerogen).

Koordinator Kegiatan Uji Klinis Kandidat Immunomodulator dari herbal untuk penanganan Covid-19 dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Masteria Yunovilsa Putra mengatakan, pengujian dilakukan terhadap dua produk.

"Dua produk, satu cordyceps militaris dan satu lagi kombinasi herbal," kata Masteria saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/6/2020).

Baca juga: LIPI Uji Coba Obat Herbal ke 90 Pasien Covid-19 di Wisma Atlet

Dilakukan pada 90 pasien

Uji klinis dilakukan pada 90 pasien Covid-19. Sedangkan dua produk yang diuji klinis adalah cordyceps militaris dan kombinasi herbal yang terdiri dari rimpang jahe, meniran, sambiloto dan daun sembung.

Sementara dalam pengujiannya, terbagi menjadi tiga kelompok, masing-masing terdiri dari 30 orang.

"Dua kelompok untuk produk dan satu untuk uji kontrol," ujar Masteria.

Pihaknya menambahkan, pengujian yang dilakukan tersebut membutuhkan waktu maksimal dua bulan untuk kemudian dapat melihat hasilnya.

Riset mengenai ini telah dilakukan sejak Maret lalu, diawali dengan pengkajian ilmiah terhadap beberapa komoditas herbal Indonesia yang diperkirakan mempunyai aktivitas immunomodulator.

Uji klinis dilakukan tim dari LIPI, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, dan tim dokter Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran dengan pendampingan regulasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca juga: 2,3 Juta Orang Terinfeksi, Ini Kabar Terbaru soal Pengembangan Vaksin dan Obat Covid-19

Melansir situs resmi LIPI, imunomodulator ini merupakan clinical trial produk herbal pertama yang ditujukan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.

Apabila berhasil, uji klinis ini akan membuktikan bahwa suplemen yang selama ini telah diproduksi dapat diklaim untuk penanganan Covid-19.

Masteria memaparkan, kombinasi herbal yang tengah diuji klinis ini telah memiliki nomor izin edar.

"Ada prototype dan datanya, serta sudah memiliki izin edar dari BPOM," tutur dia.

Pengobatan dan pencegahan

Pihaknya mengungkapkan, obat dan suplemen herbal ini diharapkan tidak hanya untuk mengobati, namun dapat digunakan sebagai pencegahan untuk orang dalam pengawasan atau ODP dan pasien dalam pengawasan atau PDP yang terindikasi Covid-19.

Diharapkan, lanjutnya, hasil analisis dan hasil sementara dari uji klinis telah terlihat pada Juli mendatang.

Kegiatan pengkajian ilmiah ini dikerjakan oleh tim peneliti LIPI, Universitas Gadjah Mada, dan PT. Kalbe Farma Tbk.

Baca juga: Disebut Manjur Obati Pasien Covid-19, Sejumlah Negara Berebut Remdesivir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com