Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Fenomena Mukbang, Tetap Laris Meski Tampilkan Makan Ekstrem

Kompas.com - 06/06/2020, 19:03 WIB
Retia Kartika Dewi,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Selain ukuran ekstrem, tingkat kepedasan yang ekstrem membuat mukbang ini bisa membahayakan.

"Kita tidak tahu apa yang terjadi setelah kamera berhenti merekam," ujar Iwan.

Ia menambahkan, jika satu video mukbang muncul, maka akan cederung diikuti oleh konten mukbang lainnya.

Hal ini dikarenakan, orang merasa tertantang bahwa mereka juga bisa melakukan, mereka juga tertantang untuk menghabiskan porsi tersebut.

"Akhirnya, banyak orang-orang melakukan mukbang ini. Berlomba-lomba menunjukkan, siapa yang yang lebih ekstrem," imbuh Iwan.

Baca juga: 5 Mi Instan Lokal yang Punya Rasa Pedas, dari Mie BonCabe hingga Pop Mie Kuah Pedes Dower

Timbulkan rasa nyaman

Di sisi lain, pengamat media sosial, Enda Nasution mengungkapkan, orang-orang gemar menonton konten mukbang karena mereka senang menonton orang makan.

"Kenapa banyak yang bikin video ini karena yang nonton banyak, kenapa yang nonton banyak, karena banyak yang suka melihat orang makan, bisa jadi serasa ikut makan, mungkin ada yang merasa tenang juga," ujar Enda.

Selain itu, menonton konten mukbang dianggap tidak membuat penonton berpikir berat dan bahkan konten tersebut mudah dimengerti dan tidak perlu konsentrasi tinggi untuk ditonton.

Kemudian, Enda menambahkan, penonton juga menjadi paham mengenai informasi tentang menu makanan yang sedang disantap, misalnya apakah makanan tersebut enak atau tidak, kisaran harga, dan lainnya.

Baca juga: Di Warung Berbagi, Bisa Makan Sepuasnya Tanpa Harus Membayar Saat Pandemi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com