Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti China dan Amerika Serikat Berhasil Lacak Virus Corona pada Kelelawar

Kompas.com - 03/06/2020, 08:17 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Peneliti memperkirakan kemungkinan ada pada kelelawar atau hewan lain yang berperan sebagai hewan perantara dalam kasus penularan ke manusia.

Awalnya, trenggiling sempat dicurigai, meskipun analisis terbaru tentang virus corona pada trenggiling menunjukkan bahwa meskipun mungkin punya peranan dalam evolusi virus baru, tidak ada bukti bahwa trenggiling adalah sumber langsung.

Baca juga: Lab di Wuhan Punya 3 Jenis Virus Corona dari Kelelawar

Penelitian baru ini meliputi analisis kelelawar dan evolusi virus yang sangat mendukung dugaan asal virus pada kelelawar tapal kuda.

Namun, hal ini masih perlu dipastikan lagi terutama karena sejumlah besar informasi tentang virus tersebut belum diketahui.

Laporan itu juga menambahkan detail apa yang diketahui para ilmuwan tentang coronavirus pada kelelawar, bagaimana mereka berevolusi, dan ancaman apa yang mereka bawa.

Para peneliti mengumpulkan cairan oral dan dubur, serta sampel tinja dari kelelawar di gua-gua di seluruh China dari 2010 hingga 2015.

Sampel itu kemudian digunakan untuk pengurutan genetik untuk memperoleh 781 sekuens parsial dari virus.

Mereka membandingkan ini dengan informasi urutan yang sudah didokumentasikan dalam database komputer tentang virus corona pada kelelawar dan pada trenggiling.

Mereka menemukan bukti bahwa virus corona baru penyebab Covid-19 mungkin telah berevolusi di Provinsi Yunnan.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut bisa terjadi di tempat lain di Asia Tenggara atau di luar China.

Baca juga: Bukti Baru: Ditemukan Virus Corona Kerabat Dekat SARS-CoV-2 pada Kelelawar

Pengawasan pada aktivitas manusia

Keluarga kelelawar yang termasuk genus tapal kuda, Rhinolophus, tampaknya berasal dari China puluhan juta tahun yang lalu.

Mereka memiliki sejarah panjang evolusi bersama dengan virus corona, yang menurut laporan itu biasanya menyebar dari satu spesies kelelawar ke spesies lainnya.

Peter Daszak, presiden EcoHealth Alliance, menyebutkan, wilayah di mana China, Laos, Vietnam, dan Myanmar bertemu menjadi hotspots sesungguhnya bagi virus-virus ini.

Dia mengatakan, wilayah itu tidak hanya dicirikan oleh keanekaragaman kelelawar dan virus corona.

Tetapi juga oleh urbanisasi, pertumbuhan populasi, dan peternakan unggas dan aktivitas peternakan yang padat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Cerita Perempuan di Surabaya, 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi

Tren
Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Ucapan dan Twibbon Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Polisi Ungkap Kronologi Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Kasus Covid-19 di Singapura Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Diproyeksi Meledak Juni 2024

Tren
Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Tren
Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Alasan Tidak Boleh Minum Teh Saat Perut Kosong, Ini yang Akan Terjadi

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 20-21 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

[POPULER TREN] Daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2024, Pesawat Jatuh di BSD

Tren
Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Warga Jabar jadi Pengguna Pinjol Terbanyak di Indonesia, Ekonom Soroti Persib Gandeng Sponsor Pinjol

Tren
Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Starlink Milik Elon Musk Resmi Beroperasi di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Tren
Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Mengenal Voice of Baceprot, Grup Metal Garut yang Jadi Sorotan Utama Forbes 30 Under 30 2024

Tren
Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Daftar Korban Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Tangerang Selatan

Tren
Profil Oxford United, Klub Bola Erick Thohir yang Promosi ke Championship

Profil Oxford United, Klub Bola Erick Thohir yang Promosi ke Championship

Tren
5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Ungkap Kendala Penangkapan Pelaku

5 Fakta Baru Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Polisi Ungkap Kendala Penangkapan Pelaku

Tren
3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

3 Korban Pesawat Latih Jatuh di BSD Tangerang Selatan Meninggal, 2 Teridentifikasi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com