Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Armada Hanya Beroperasi 5 Persen, Lion Air Potong Gaji Semua Pegawai

Kompas.com - 22/05/2020, 20:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 menghantam berbagai sektor ekonomi, seperti salah satunya dunia penerbangan global juga nasional. 

Berbagai negara membatasi penerbangan keluar dan masuk wilayahnya, akibat hal itu banyak maskapai harus mengandangkan armada pesawat mereka hingga batas waktu yang belum bisa ditentukan.

Hal ini juga dialami oleh perusahaan maskapai penerbangan swasta Indonesia, Lion Air Group.

Baca juga: Maskapai Tertua Kedua di Dunia Terancam Bangkrut akibat Corona

Hanya 5 persen yang beroperasi

Dalam keterangan resminya yang diterima Kompas.com, Kamis (21/5/2020), Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro menyebut hanya 5 persen armada yang beroperasi dari 1.000 jadwal terbang per harinya pada kondisi normal.

Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap penurunan pendapatan yang diperoleh perusahaan. Di tengah ketidakpastian ini, Lion Air Group mengupayakan berbagai cara untuk tetap bertahan hidup.

Danang pun menyebut kondisi saat ini begitu sulit dan menantang bagi perusahaan yang menaungi Lion Air, Batik Air, dan Wings Air itu.

Kali ini salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memotong gaji seluruh pegawainya.

"Lion Air Group melakukan pembicaraan dengan mitra-mitra usaha serta melakukan pemotongan pengahasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai prosentase bervariasi, semakin besar penghasilan semakin besar nilai nominal potongannya," kata Danang.

Kebijakan tersebut efektif diberlakukan sejak Maret 2020 hingga waktu yang tidak dapat dipastikan.

Keadaan tersebut tampak ironis ketika biasanya pada musim Lebaran, maskapai menambah jam terbang untuk mengangkut pemudik. Namun semua itu tidak bisa terjadi di tahun ini.

Baca juga: Terhantam Virus Corona, Maskapai Penerbangan Kurangi 5.000 Karyawannya

Tak semua mendapat THR

Pendapatan yang biasanya meningkat tajam di masa libur Lebaran akan dibagikan kepada seluruh manajemen dan karyawan dalam bentuk THR.

Sayangnya, THR tidak bisa sepenuhnya diberikan kali ini. Selain karena minimnya pemasukan yang diterima perusahaan, di saat biaya administrasi dan operasional tetap berjalan, juga menjadi alasan mengapa THR tidak bisa diberikan sebagaimana biasanya.

Dalam musim Lebaran kali ini, menurut Danang hanya sekelompok pegawai saja yang akan tetap menerima THR, itu pun diberikan tidak penuh.

Danang menjelaskan pemberian THR hanya akan diberikan pada pegawai golongan berpenghasilan total sama dengan UMR.

"Mayoritas bekerja sebagai tenaga kebersihan, pengamanan, pengemudi, porter dan staf tertentu. Nilai nominal THR yang diberikan belum sepenuhnya, rencana akan dipenuhi jika operasional normal kembali dan kondisi perusahaan membaik," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pedoman Lengkap Acara Hari Kebangkitan Nasional 2024 dan Bacaan Doanya

Pedoman Lengkap Acara Hari Kebangkitan Nasional 2024 dan Bacaan Doanya

Tren
Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Studi Baru: Gangguan Otak Jadi Lebih Buruk di Perubahan Iklim Ekstrem

Tren
Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Blunder Kemendikbud Ristek Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Dinilai Melukai Rakyat

Tren
Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com