Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redakan Stres hingga Kendalikan Tekanan Darah, Ini 5 Manfaat Berpuasa

Kompas.com - 17/05/2020, 11:02 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sudah tiga pekan umat Muslim menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan 1441 H.

Dalam ibadah ini, umat Muslim diharuskan menahan lapar dan dahaga dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Tidak hanya itu, berpuasa juga disebut memiliki segudang manfaat bagi kesehatan mental maupun kesehatan jasmani.

Baca juga: Kurma untuk Penderita Diabetes, Apakah Aman?

Adapun dengan berpuasa disinyalir dalat membangitkan suasana hati, meredakan stres dan kecemasan.

Berikut 5 manfaat puasa yang perlu Anda ketahui:

1. Meredakan Stres dan Kecemasan

Seorang perempuan menyentuh wajah dengan tangan saat stresfizkes Seorang perempuan menyentuh wajah dengan tangan saat stres

Dilansir dari Kompas.com, Minggu (26/4/2020), salah satu manfaat berpuasa yakni dapat meredakan stres dan kecemasan dalam kehidupan.

Berkurangnya kecemasan ini disebabkan karena puasa dapat meningkatkan produksi enzim-enzim pada otak yang meniru efek obat anti-depresi.

Akibatnya, hal ini dapat menurunkan tingkat stres, kecemasan, dan depresi.

Tak hanya itu, puasa juga dapat memperbaiki kondisi gangguan kecemsan sehingga beberapa dokter meyarankan puasa sebagai tindakan untuk mengobati depresi dan gangguan suasana hati.

Baca juga: Berikut Hukum Tidur Setelah Makan Sahur dan Shalat Subuh Saat Puasa Ramadhan

2. Mengaktifkan autophagy

Ilustrasi sel dan gen DNA kanker.SHUTTERSTOCK/CI PHOTOS Ilustrasi sel dan gen DNA kanker.

Kemudian, manfaat lain dari berpuasa yakni mengaktifkan kemampuan regenerasi sel secara alami pada tubuh yang disebut autophagy.

Proses autophagy ini memungkinkan tubuh membersihan jaringan yang rusak dalam tubuh secara alami.

Bahkan, terkadang dalam proses ini beberapa molekul yang rusak akan dihancurkan dan sel akan mendaur ulang bagian ini menjadi komponen baru.

Sejumlah penelitian mengemukakan, autopaghy tampaknya berperan dalam sistem kekebalan tubuh atau imunitas, dengan membersihkan racun dan agen infeksi dalam tubuh.

Tak hanya itu, autopaghy juga dapat membantu melindungi sel dari infeksi yang masuk ke tubuh.

Baca juga: Bolehkah Mengonsumsi Obat Penunda Haid bagi Wanita untuk Kelancaran Puasa?

3. Membantu turunkan berat badan

Ilustrasi obesitas yang memengaruhi tekanan darah tinggi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi obesitas yang memengaruhi tekanan darah tinggi.

Sejumlah orang beranggapan, berpuasa merupakan salah satu cara efektif untuk menurunkan berat badan.

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Rabu (6/5/2020), beberapa penelitian menemukan puasa jangka pendek dapat meningkatkan kadar neurotransmitter nopepinefrin.

Adapun kondisi ini dapat menimbulkan penurunan berat badan.

Sementara, riset lain menunjukkan bahwa puasa sepanjang hari dapat mengurangi berat badan hingga sembilan persen dan secara signifikan mengurangi lemak tubuh selama 12-24 minggu.

Selain itu, puasa ternyata lebih efektif dari membatasi kalori dalam meningkatkan kehilangan lemak sekaligus menjaga jaringan otot.

Baca juga: Berat Badan Naik Saat Puasa, Kenali Penyebabnya...

4. Meningkatkan fungsi otak

Manusia daat mengontrol kenangan dan pemikiran dalam otak. Manusia daat mengontrol kenangan dan pemikiran dalam otak.

Manfaat berpuasa selanjutnya yakni dapat melindungi kesehatan otak dan meningkatkan pembetukan sel-sel saraf untuk membantu meningkatkan fungsi kognitif.

Namun hal ini baru diuji coba pada tikus guna mempraktikkan puasa intermiten selama 11 bulan untuk meningkatkan fungsi otak dan struktur otak.

Selain itu, penelitian pada hewan juga menunjukkan puasa dapat melindungi dan meningkatkan hasil untuk kondisi seperti Alzheimer dan parkinson.

Namun, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengevaluasi efek puasa pada fungsi otak manusia.

Baca juga: Puasa di Negara Tanpa Matahari Terbenam, Bagaimana Caranya?

5. Mengendalikan tekanan darah

Petugas dinas kesehatan menunjukkan sampel darah saat pemeriksaan kesehatan anggota DPRD Kota Bogor di ruang serbaguna Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020). Pemeriksaan kesehatan anggota DPRD Kota Bogor bersama wartawan yang meliputi tekanan darah, suhu tubuh dan cek darah tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Kota Bogor.ANTARA FOTO/ARIF FIRMANSYAH Petugas dinas kesehatan menunjukkan sampel darah saat pemeriksaan kesehatan anggota DPRD Kota Bogor di ruang serbaguna Gedung DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/3/2020). Pemeriksaan kesehatan anggota DPRD Kota Bogor bersama wartawan yang meliputi tekanan darah, suhu tubuh dan cek darah tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Kota Bogor.

Merujuk pemberitaan Kompas.com, (24/6/2014), seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Metropolitan Medical Center di Jakarta Selatan, Rossana Barack, SpJP mengungkapkan, puasa otomatis akan membuat pola makan menjadi berubah dan juga lebih teratur.

Ia pun menganjurkan agar kegiatan ini dilakukan bagi pasien hipertensi.

Menurutnya, dengan kegiatan makan yang tidak berlebihan, sekaligus menurunkan asupan kalori bagi tubuh, berpuasa juga dapat membantu menurunkan berat badan.

Dengan adanya pola makan yang teratur dan juga asupan gizi yang baik, akan memicu menurunkan tekanan darah.

Tak hanya itu, berpuasa juga membuat seseorang harus menahan emosi di mana perubahan emosi ini menigkatkan tekanan darah seseorang.

Baca juga: Waktu Puasa Dimulai dari Imsak atau Azan Subuh? Ini Penjelasannya

(Sumber: Kompas.com/Ariska Puspita Anggraini, Dian Maharani | Editor: Lusia Kus Anna, Glori K. Wadriarto, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com