Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Api di India Mulai Beroperasi Setelah Mendapatkan Kecaman

Kompas.com - 11/05/2020, 17:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber Aljazeera

KOMPAS.com - Salah satu jaringan kereta api terbesar di dunia akan kembali beroperasi secara bertahap pada Selasa (12/5/2020) setelah India memutuskan untuk melonggarkan lockdown yang telah berlangsung selama enam pekan.

Langkah ini dilakukan setelah Pemerintah India menghadapi kecaman yang meluas atas perlakuan mereka terhadap pekerja migran yang terpaksa berjalan kaki ratusan kilometer dari kota untuk mencapai rumah mereka karena pabrik dan bisnis tempat mereka bekerja ditutup selama lockdown.

Melansir Aljazeera, Senin (11/5/2020), meskipun termasuk negara yang paling ketat dalam menerapkan lockdown, kasus infeksi virus corona di India hampir mencapai 70.000 kasus.

Negara terpadat di dunia ini telah mencatat 4.213 kasus baru dan 97 kematian dalam 24 jam terakhir yang merupakan lonjakan kasus tertinggi menurut kementerian kesehatan India.

Jumlah total kasus telah melewati angka 67.000 dengan lebih dari 2.000 korban meninggal dunia.

Baca juga: Seorang Dokter India Jadi Miliarder karena Laboratorium Tes Corona 

Kementerian terkait menyatakan, operasional kereta api dilakukan secara bertahap.

"Setelah itu, kereta api India akan memulai lebih banyak layanan khusus pada rute baru," kata kementerian kereta api dalam sebuah pernyataan.

"Penumpang wajib mengenakan masker dan menjalani skrining pada saat keberangkatan. Hanya penumpang tanpa gejala saja yang akan diizinkan naik kereta," kata kementerian kereta api.

Jaringan kereta api India yang biasa mengangkut lebih dari 20 juta penumpang setiap harinya dihentikan pada akhir Maret ketika India memberlakukan lockdown ketat untuk membendung penyebaran virus corona.

Kereta untuk pekerja migran

Sejak awal Mei 2020, pemerintah menyebutkan, sekitar 366 kereta khusus yang mengangkut 1.200 penumpang di setiap layanan telah beroperasi untuk membantu pekerja migran miskin yang kehilangan pekerjaan di kota-kota dan ingin kembali ke desa mereka.

Menteri Perkeretaapian Piyush Goyal, Minggu (10/5/2020), mengatakan, ada 300 kereta api khusus yang melayani pekerja migran siap beroperasi setiap hari.

"Saya mengimbau semua negara bagian untuk memberikan izin untuk evakuasi dan membawa kembali pekerja migran mereka yang terdampar sehingga kita bisa membawa mereka semua kembali ke rumah mereka dalam 3-4 hari ke depan," kata dia.

Kemarahan publik bergejolak setelah media lokal melaporkan kereta api mengenakan biaya untuk tiket kereta api yang tidak mampu dijangkau sebagian besar pekerja migran.

Kongres partai oposisi utama India menawarkan untuk membayar ongkos para pekerja migran setelah warga India beramai-ramai mengkritik langkah pemerintah di media sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Ini yang Terjadi pada Tubuh Ketika Anda Latihan Beban Setiap Hari

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Pendaftaran Sekolah Kedinasan Dibuka Besok, Berikut Link, Jadwal, Formasi, dan Cara Daftar

Tren
Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal 'Muncak' di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Ramai soal Ribuan Pendaki Gagal "Muncak" di Gunung Slamet, PVMBG: Ada Peningkatan Gempa Embusan

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Berhenti Minum Teh Selama Sebulan?

Tren
Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Bisakah Hapus Data Pribadi di Google agar Jejak Digital Tak Diketahui?

Tren
Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Berapa Lama Jalan Kaki untuk Ampuh Menurunkan Kolesterol?

Tren
Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tragedi Biaya Pendidikan di Indonesia

Tren
Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Meski Tinggi Kolesterol, Ini Manfaat Telur Ikan yang Jarang Diketahui

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 14-15 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com