Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbuka Puasa dengan Gorengan, Amankah?

Kompas.com - 09/05/2020, 13:32 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Bagi orang yang sensitif terhadap minyak goreng, tenggorokan yang masih kering atau sedang terinfeksi, mengonsumsi gorengan tentu akan mempercepat timbulnya radang tenggorokan," ujar Inge.

Baca juga: Berat Badan Naik Saat Puasa, Kenali Penyebabnya...

Sementara itu, guna menetralisir tenggorokan setelah makan gorengan, Inge menyarankan dapat dengan minum air putih.

Tetapi hal itu tidak akan berpengaruh banyak bagi orang yang telah teriritasi, meski sudah minum banyak air putih.

"Obatnya adalah dengan menghindari gorengan saja," ujar Inge.

Di sisi lain, dosen di Program Studi (Prodi) Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM), Harry Freitag mengungkapkan, sebelum memakan gorengan saat berbuka puasa, sebaiknya minum terlebih dahulu.

Hal ini dilakukan untuk membasahi tenggorokan terlebih dahulu.

"Kalau gorengannya digoreng dengan minyak berulang, karena teroksidasi, sehingga mengiritasi tenggorokan," ujar Harry saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).

Namun, jika ingin terhindar dari penggorengan yang berulang kali, Anda dapat menggoreng sendiri.

Baca juga: 3 Hal yang Mungkin Terjadi pada Tubuh akibat Tidak Makan Sahur, Apa Saja?

Gorengan sulit dicerna

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Jumat (18/5/2018), gorengan mengandung lemak dalam minyak yang membuat makanan ini sulit dicerna, terutama ketika gorengan menjadi makanan pertama yang dimakan setelah puasa.

Saat perut kosong setelah seharian berpuasa dan kemudian terisi dengan gorengan, tentunya menyebabkan saluran pencernaan bekerja lebih keras untuk dapat mencerna lemak tersebut.

Karena sulit dicerna, proses pencernaan makanan akan berlangsung lama dan dapat mengganggu serta menghambambat saluran pencernaan untuk memproses zat memproses zat gizi lain.

Selain itu, dampak dari proses pencernaan yang lama, maka perut tidak cepat merasa kenyang. Alhasil, timbul makan berlebihan.

Yang perlu diperhatikan ketika mengonsumsi gorengan yakni efek yang terjadi jika kita terus-terusan mengonsumsi gorengan.

Baca juga: Mencicipi Makanan Saat Bulan Ramadhan, Batalkah Puasanya?

Pedagang gorengan kelilingWayan Adhi Pedagang gorengan keliling

Gorengan dikenal mengandung lemak jahat bagi tubuh.

Lemak trans dalam gorengan dapat meningkat kadar low-density lipoprotein (LDL) atau biasa dikenal dengan lemak jahat, dan menurunkan kadar high-density lipoprotein (HDL) atau lemak baik dalam tubuh.

Diketahui, jika lemak jenuh dan lemak trans yang ada pada gorengan dapat menumpuk dan menghambat di dalam arteri di tubuh.

Apabila aliran darah terhambat, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyebab dari penyakit jantung dan stroke.

Baca juga: Viral Video Seorang Anak Tangisi Ibunya yang Meninggal di Pelataran Toko, Bupati Tangerang: Serangan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com