Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal tentang "Habis Gelap Terbitlah Terang", Kumpulan Surat Kartini yang Dijadikan Buku

Kompas.com - 21/04/2020, 15:31 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tepat pada 21 April 1879, lahir seorang perempuan bernama Raden Adjeng Kartini. Perempuan kelahiran Jepara ini dikenal sebagai sosok pemberani yang memperjuangkan emansipasi wanita.

Perjuangan tersebut membuahkan hasil, di mana perempuan dapat mempunyai hak yang setara dengan laki-laki.

Mengenang jasanya, pemerintah pun menetapkan setiap tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini.

Sosok Kartini pun tidak bisa lepas dari sebuah karya berjudul Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang yang merupakan kumpulan surat-surat yang ditulis Kartini.

Baca juga: Pesan Menteri PPPA di Hari Kartini: Mari Pantang Menyerah!

1. Surat R.A. Kartini

Kumpulan surat-surat Kartini yang kemudian dibukukan pertama kali diterbitkan pada 1911.

Buku ini disusun oleh JH Abendanon, salah seorang sahabat pena Kartini yang saat ini menjabat sebagai menteri (direktur) kebudayaan, agama, dan kerajinan Hindia Belanda.

Buku dicetak sebanyak lima kali. Pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.

Surat-surat Kartini yang berbahasa Inggris pernah diterjemahkan oleh Agnes L Symmers.

Teks tertulis yang ada dalam buku ini berupa 106 surat Kartini kepada para sahabatnya, yakni Estelle H Zeehandelaar atau Stella (14), Ny Ovink-Soer (8), Prof dr GK Anton di Jena dan istrinya (3), Dr N Andriani (4), Ny HG de Booy-Boisevain (5), Ir HH van Kol (3), Ny N van Kol (3), Ny RM Abendanon-Mandri (49), Mr JH Abendanon (5), EC Abendanon (6), sepucuk surat tidak jelas ditujukan kepada siapa dan sepucuk lagi merupakan surat gabungan kepada suami-istri Abendanon.

Baca juga: Hari Kartini, 10 Perempuan Terpegah dan Tervokal di Tengah Pandemi

2. Dijumpai kata-kata nasionalisme

R.A. Kartini begitu menularkan semangat dasar mencintai bangsa dan negara.

Melansir Harian Kompas, 21 April 2008, dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang, akan dijumpai kata-kata nasionalisme, demokrasi, negara, bangsa, kemerdekaan, hingga kesadaran nasional.

Hal ini pun direalisasikan Kartini dengan membangun sekolah perempuan pertama di Rembang yang saat ini menjadi gedung Gerakan Pramuka Kabupaten Rembang.

Meski Indonesia belum merdeka, tetapi kesadaran berbangsa telah dibangkitkan.

Baca juga: Makna Hari Kartini Bagi Aaliyah Massaid

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com