Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lagu "Ibu Kita Kartini", Judul dan Lirik Awalnya Berbeda dengan Saat Ini

Kompas.com - 21/04/2020, 08:00 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Ibu Kita Kartini putri sejati putri Indonesia harum namanya/Ibu Kita Kartini pendekar bangsa ... Pendekar kaumnya untuk merdeka ... Ibu kita Kartini putri jauhari ... Putri yang berjasa se Indonesia/lbu Kita Kartini putri yang suci ... Putri yang merdeka cita-citanya ... Wahai Ibu Kita Kartini putri yang mulia ... Sungguh besar cita-citamu bagi Indonesia.

Lagu pujian (ode) dengan titi nada C = 1, bertempo sedang (andante) dengan syair tiga kuplet disertai syair ulangan (refrein) yang tercuplik di atas, biasanya dinyanyikan khusuk di perayaan Hari Kartini yang jatuh tiap tanggal 21 April seperti hari ini.

Selain liriknya yang berisi penghormatan terhadap pahlawan perempuan tersebut, ternyata ada juga sejarah tentang penciptaan lagu Ibu Kita Kartini tersebut.

Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan 

Dibuat oleh WR Soepratman

Sejarah itu juga melibatkan pahlawan lainnya yaitu WR. Soepratman. Seperti apa ceritanya?

Raden Ajeng Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada tanggal 2 Mei 1964 lalu. Namun jauh sebelum itu, nama Kartini sudah banyak dibicarakan.

Dikutip dari Harian Kompas, 21 April 1991, sejarah lagu Ibu Kita Kartini bermula dari Kongres Wanita Indonesia pada 22 Desember 1929. Tanggal yang pada kemudian hari ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Sukarno melalui Dekrit Presiden RI No.316 Tahun 1953.

Pada Kongres Wanita Indonesia itu, hadir juga seorang pemuda bernama Wage Rudolf Supratman. Dalam forum tersebut dibicarakan perihal seorang wanita Jawa bernama Raden Ajeng Kartini yang dikatakan hebat.

Karena selama hidupnya yang cuma 25 tahunan, namun karya tulis surat menyurat Kartini itu, berhasil menggugah seorang cendekiawan Belanda, Mr Jacques Henri Abendanon.

Abendanon adalah sarjana hukum yang pernah menjadi Direktur Kementerian Pengajaran dan Kerajinan di Hindia Belanda. Belakangan dia menjadi Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda dari tahun 1900-1905

Dia pula yang kemudian menyusun sebuah buku legendaris Door Duisternis tot Licht pada tahun 1911 dari surat-surat Kartini.

Supratman kemudian mempelajari buku karya Abendanon itu, karena dia ingin tahu lebih jauh perihal Kartini.

"Alangkah baiknya saya mengubah lagu untuknya, agar wanita Indonesia lebih mengenal dan mengikuti jejaknya, serta menghargai jasa-jasanya," demikian pendapat Supratman yang mahir memainkan biola.

Baca juga: 17 Agustus, WR Supratman dan Lagu Indonesia Raya

Wage Rudolf Supratman yang lahir hari Senin Wage 9 Maret 1903, kemudian dikenal sebagai pencipta lagu-lagu nasional seperti kebangsaan Indonesia Raya, Dari Barat Sampai ke Timur, Di Timur Matahari dan lainnya.

Supratman yang meninggal dalam usia muda 36 tahun, 17 Agustus 1938, memang berhasil menciptakan lagu tentang Kartini yang sampai kini masih dinyanyikan.

Judul dan lirik asli

Namun, menurut Rudi Badil, lulusan Fakultas Sastra Antropologi Universitas Indonesia yang juga salah satu pendiri Warkop DKI, mengatakan, lagu asli saat itu bukan berjudul Ibu Kita Kartini, melainkan berjudul Raden Ajeng Kartini.

“Raden Ajeng Kartini pendekar istri/Pendekar kaum ibu Tanah Airku/Raden Ajeng Kartini penyuluh budi/Penyuluh bangsanya karena cita-citanya, begitu tulis Wage Rudolf Supratman dalam kuplet ketiga dalam naskah asli lagunya,” tulis Badil di Harian Kompas, 21 April 1991.

Tidak dijelaskan kapan dan bagaimana kemudian judul dan lirik tersebut berganti menjadi seperti yang dikenal sekarang ini. 

Baca juga: Kartini Bukan Cuma Penulis Surat, Dia Wartawati Pertama Nusantara 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com