Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memaknai Hari Kartini dalam Situasi Pandemi Virus Corona...

Kompas.com - 20/04/2020, 18:35 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kartini akan diperingati pada Selasa besok, 21 April 2020.

Hari lahir Raden Ajeng Kartini diperingati setiap tahunnya untuk mengingat peran dan perjuangan emansipasi perempuan yang berasal dari Jepara, Jawa Tengah, itu.

Apa yang bisa dimaknai dari Hari Kartini pada tahun ini, di tengah situasi pandemi virus corona?

Komisioner Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Mariana Amiruddin mengatakan, ada perbedaan mendasar antara Kartini dulu dan perempuan saat ini.

"Sebagai perempuan terutama yang sudah berkeluarga, tentu menjadi beban tambahan, karena sedikit sekali punya ruang untuk diri sendiri apalagi perempuan yang bekerja dari rumah sekaligus urus suami dan anak," kata Mariana, saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Baca juga: Peringati Hari Kartini, Tia Hendi Berbagi Bersama Anak-anak Berkebutuhan Khusus

"Ini keadaan yang jauh lebih sulit, karena Kartini tidak memiliki beban ganda saat masa pingitan," lanjut dia.

Dengan kondisi saat ini, menurut Mariana, kaum laki-laki harus memiliki pemahaman yang tepat.

Ia mengatakan, perempuan harus dihargai atas beban ganda yang tengah dikerjakan mereka saat ini.

Tak sekadar menghargai, laki-laki juga harus bersedia untuk berbagi beban dengan perempuan atau istri, agar beban yang dipanggul istri bisa terbagi.

"Menurut saya kaum laki-laki lah yang perlu diberikan pengertian secara khusus, kaum laki-laki yang perlu diberi pemahaman supaya mau bekerjasama dan berbagi beban," ujar dia.

Untuk para perempuan, Mariana mengatakan, agar tetap mengerjakan tanggung jawabnya.

Sementara, laki-laki harus menghargai dan memahami beban berat yang ada dengan cara mau kerja sama berbagi beban dengan pasangannya.

"Jangan sampai mentang-mentang di rumah, istri atau ibu tidak dihargai memiliki pekerjaan yang double," kata dia.

Baca juga: Menteri Susi: Hari Kartini Jadi Pendorong untuk Maju dan Merdeka

Mariana menyebutkan salah satu kalimat dalam surat yang ditulis Kartini, bisa menjadi pelecut semangat perempuan-perempuan di masa pandemi ini.

"Dalam salah satu suratnya, Kartini pernah billang: Tubuh boleh terpasung, tapi jiwa dan pikiran harus terbang sebebas-bebasnya. Kata-kata itu adalah pemberi semangat bagi para perempuan yang tertahan di rumah dan tak boleh seklah. Saat ini, surat itu bisa jadi penyemangat kita semua di tengah pandemi," kata dia.

Masa pandemi Covid-19 yang sedang terjadi sekarang ini memang tidak hanya merumahkan para perempuan, laki-laki pun mengalami hal yang sama.

Semua orang diminta untuk tinggal di dalam rumah dan tidak atau mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Artinya, hari ini bahkan laki-laki pun merasakan bagaimana dirumahkan, dipingit, dicabut kebebasan mobilitasnya," ujar Mariana.

Oleh karena itu, kerja sama dan penghargaan serta pemahaman dinilainya penting untuk dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan yang memikul peran ganda sebagai ibu, istri, dan orang yang bekerja.

Baca juga: Saat Sejumlah Model Menyemarakkan Hari Kartini di Stasiun dan KRL...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com