Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Kedua Virus Corona di China dan Negara Asia yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 09/04/2020, 18:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Negara ini juga telah menutup perbatasannya untuk semua orang kecuali warga negara untuk mencegah kasus impor. Penduduk yang kembali akan dikarantina selama 14 hari.

Peneliti penyakit menular di Universitas Hong Kong, Gabriel Leung menyatakan, risiko wabah baru di China masih sangat tinggi.

Mengingat virus tersebut sangat menular dan masih ada kemungkinan ada beberapa kasus infeksi yang belum terdeteksi.

Selain itu, Leung juga mengingatkan bahwa upaya lockdown saja tidaklah cukup, dan upaya keras untuk menekan virus mungkin diperlukan lagi

"Ketegangan antara kesehatan, melindungi ekonomi, dan kesejahteraan emosional akan membuat setiap pemerintahan tidak nyaman di masa mendatang," kata Leung.

Baca juga: Obesitas dan Tingginya Angka Kematian akibat Virus Corona di AS...

Penyebaran kasus corona di Asia

Hal yang sama mengenai adanya gelombang kedua virus corona menurut Cowling juga akan terjadi di negara kawasan Asia lain seperti dikutip The Guardian.

Singapura contohnya, 'Negeri Seribu Larangan' tersebut juga dianggap sebagai contoh praktik terbaik dalam menghadapi virus corona, menurutnya juga akan menghadapi gelombang kedua yang potensial.

Lalu kemudian Jepang, laporan kasus harian Jepang tumbuh lambat selama Januari dan Februari, tidak mencapai lebih dari 50 hingga bulan lalu.

Kendati demikian, Tokyo melaporkan rekor jumlah kasus tinggi selama empat hari berturut-turut pada akhir Maret.

Baca juga: Mengenal Hokkaido, Provinsi Bersalju yang Menjadi Sarang Virus Corona di Jepang

Langkah-langkah pembatasan jarak dan penguncian negara itu tampak jauh lebih longgar daripada negara-negara tetangganya.

Ada pula tuduhan pengujian yang rendah dan spekulasi jumlah orang yang terinfeksi jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan.

Korea Selatan, pernah menjadi salah satu lokasi wabah terburuk, tetapi setelah menerapkan pelacakan kontak yang agresif, karantina dan isolasi, kondisi di Korea Selatan tampaknya mulai terkendali.

Namun, di tengah kekhawatiran gelombang kedua, beberapa pakar kesehatan menyerukan agar negara itu memperpanjang larangan masuk.

Baca juga: Kasus Impor, Tren Baru Corona Korea Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com