Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran Virus Corona dan Ancaman Lonjakan Kasus Covid-19 di Arab Saudi...

Kompas.com - 08/04/2020, 17:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq al-Rabiah memperingatkan lonjakan besar terkait kasus virus corona di negaranya hingga 200.000 dalam beberapa minggu ke depan.

Hal itu diungkapkannya pada Selasa (7/4/2020) seperti dilaporkan media pemerintah Arab Saudi, Saudi Press Agency.

Peringatan itu datang sehari setelah kerajaan Arab Saudi memperpanjang durasi jam malam harian di beberapa kota, termasuk ibu kota Riyadh, menjadi 24 jam.

Baca juga: Update Virus Corona di Dunia 8 April: 1,4 Juta Kasus, 301.738 Sembuh, 81.889 Meninggal

Perpanjangan jam malam tersebut sebagai upaya untuk membatasi penyebaran virus mematikan tersebut.

"Dalam beberapa minggu ke depan, penelitian memperkirakan jumlah infeksi akan berkisar dari minimal 10.000 hingga maksimum 200.000," kata Tawfiq al-Rabiah dikutip Straits Times.

Rabiah menjelaskan bahwa proyeksi tersebut didasarkan pada empat studi oleh para ahli Saudi dan internasional.

Baca juga: Saat Singapura bak Kota Mati dan Larang Pertemuan Publlik akibat Corona...

Pengetatan jam malam

Arab Saudi sejauh ini melaporkan total 2.795 infeksi dan 41 kematian akibat penyakit itu, menurut hitungan terakhir yang dirilis oleh kementerian kesehatan pada Selasa (7/4/2020).

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengungkapkan, Arab Saudi pada Senin (6/4/2020) mengumumkan penguncian sepanjang waktu di kota Riyadh, Tabuk, Dammam, Dhahran dan Hofuf.

Langkah-langkah yang sama juga diberlakukan di Jeddah, Taif, Qatif dan Khobar.

Rabiah mengatakan jam malam diperketat di berbagai kota karena banyak orang tidak mematuhi peringatan kesehatan terhadap pertemuan publik dan kontak sosial.

Pihak berwenang telah menutup kota suci Mekah dan Madinah bersama dengan Riyadh dan Jeddah, melarang orang masuk dan keluar serta melarang adanya pergerakan di antara semua provinsi.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Bulan lalu, Raja Salman memperingatkan tentang perjuangan "lebih sulit" ke depan melawan virus yang bermula dari Wuhan, China tersebut.

Lantaran kerajaan menghadapi pukulan ekonomi dua kali lipat dari penutupan yang disebabkan oleh virus dan jatuhnya harga minyak.

Arab Saudi menghentikan ziarah sepanjang tahun pada bulan lalu karena kekhawatiran akan pandemi virus corona yang menyebar ke kota-kota paling suci di Islam.

Pihak berwenang belum mengumumkan apakah mereka akan melanjutkan jadwal ibadah pada haji tahun ini.

Tahun lalu, sekitar 2,5 juta umat Islam melakukan perjalanan ke Arab Saudi dari seluruh dunia untuk melakukan ibadah haji.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com