KOMPAS.com - Ratusan negara di dunia terus melaporkan penambahan kasus infeksi virus corona.
Data terbaru per Selasa (7/4/2020) menunjukkan, jumlah infeksi virus corona sebanyak 1,34 juta kasus.
Dari jumlah tersebut, 74.565 orang meninggal dunia, dan 276.515 pasien dinyatakan sembuh.
Hingga kini, jumlah kasus terbanyak tercatat di Amerika Serikat, yaitu sebanyak lebih dari 300.000 kasus, disusul Spanyol, Italia, dan Jerman.
Sementara, dari angka kematian, Italia mencatatkan jumlah terbanyak, disusul Spanyol, AS, dan Perancis.
Baca juga: Berapa Lama Pembawa Virus Corona Tanpa Gejala Bisa Menularkan kepada Orang Lain?
Berikut adalah perkembangan terbaru dari wabah virus corona di beberapa negara di dunia:
Jumlah ini menunjukkan adanya penambahan 218 kasus baru dari hari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, 192 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 209 orang meninggal dunia.
Kasus-kasus ini tersebar di 32 provinsi di Indonesia.
Sejumlah wilayah juga telah menetapkan status yang berbeda-beda sebagai respons atas wabah virus corona di wilayahnya.
Ada wilayah yang menetapkan status tanggap darurat, siaga darurat, keadaan tertentu tanggap darurat bencana, dan pembentukan gugus tugas penanganan.
Data terbaru menunjukan, dana yang masuk untuk virus corona baik dari rekening dalam negeri, rekening luar negeri, maupun donasi adalah sebanyak Rp 82,9 miliar.
Sementara, jumlah relawan yang telah terdaftar untuk membantu penanganan wabah ini adalah sebanyak 17.190 orang, baik untuk relawan medis maupun non medis.
Baca juga: Wabah Virus Corona, Ini Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri dari Kemenag
Kasus-kasus di Amerika Serikat ini masih menjadi yang terbanyak di dunia hingga kini.
Dari jumlah tersebut, ada 10.781 kematian.
Terbaru, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa AS telah melakukan perjanjian dengan perusahaan 3M untuk menyuplai 55 juta masker N95 tambahan ke AS setiap bulannya.
Berdasarkan perjanjian tersebut, 3M akan menigirimkan 55 juta masker tambahan per bulan ke Amerika Serikat dari pabrik-pabrik luar negeri selama tiga bulan ke depan.
Upaya ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan alat perlindungan diri (APD) bagi tenaga medis.
Sebagian besar masker-masker ini akan datang dari pabrik 3M di China.
Baca juga: Virus Corona, Trump Peringatkan Angka Kematian Mendekati Titik Mengerikan
Hingga kini, Italia mencatatkan angka kematian tertinggi.
Melansir CNN, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengumumkan bahwa pemerintah mengalokasikan 400 miliar dollar Euro untuk membantu keluarga dan bisnis yang terdampak.
Upaya ini bertujuan untuk menangani dampak ekonomi yang terjadi akibat pandemi virus corona ini.
Baca juga: 100 Rekan Sejawatnya Meninggal karena Virus Corona, Dokter dan Perawat di Italia Trauma
Per Selasa (7/4/2020) pagi, jumlah infeksi Covid-19 yang telah dilaporkan di Inggris adalah sebanyak 52.279 kasus.
Dari jumlah tersebut, ada 5.385 kasus kematian yang terjadi.
Terbaru, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dibawa ke unit perawatan intensif setelah sebelumnya dilarikan ke rumah sakit karena terus menunjukkan gejala virus corona setelah 10 hari melakukan karantina diri.
Untuk sementara, Boris pun digantikan oleh Sekretaris Luar Negeri Dominic Raab. Sebelumnya, Boris disebut telah meminta Raab untuk menggantikannya ketika dibutuhkan.
Dalam sebuah konferensi pers beberapa jam lalu, Raab mengatakan, Boris berada dalam kondisi yang baik, bersemangat, dan melanjutkan tugasnya memimpin negara.
Hingga kini, dilaporkan bahwa gejala yang ditunjukkan oleh Boris disebut persisten.
Baca juga: Masuk ICU karena Terinfeksi Virus Corona, Bagaimana Kondisi PM Inggris Boris Johnson?