KOMPAS.com - Dalam sepekan ini, beragam informasi seputar perkembangan virus corona jenis atau SARS-CoV-2 dan pesan berantai mengenai diskon tarif listrik beredar di media sosial.
Informasi viral masih didominasi seputar virus corona yang masih mewabah di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Tim Fact Checker Kompas.com melakukan konfirmasi atas sejumlah informasi viral itu.
Berikut rangkuman viral sepekan, 30 Maret hingga 5 April 2020:
Beredar foto surat yang mengatasnamakan Pemerintah Kabupaten Sleman dan Dinas Perhubungan (Dishub) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengenai larangan mudik di Yogyakarta yang mulai diberlakukan pada 5 April-1 Juli 2020.
Surat tersebut beredar di media sosial dan grup percakapan WhatsApp pada Minggu (29/3/2020).
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sigit Sapto Rahardjo menyampaikan bahwa surat tersebut hoaks.
Baca selengkapnya di sini:
[HOAKS] Surat Larangan Mudik di Yogyakarta Mulai 5 April-1 Juli 2020
Selain di grup Whatsapp, informasi ini juga viral di Twitter, Senin (31/3/2020).
Berikut narasi yang beredar:
"Dear teman2, yang pake token PLN,
Bulan ini ada kompensasi dari PLN, klik link di bawah:
htpps://layanan.pln.co.id/InfoTmp.html".
Saat dikonfirmasi, General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, Ikhsan Asaad mengungkapkan, pesan tersebut tidak benar.
"Itu hoaks, belum (ada kompensasi untuk work from home). PLN masih mengomunikasikan dengan regulator. Kita kan ada tiga (regulator), Kementerian ESDM, BUMN, dan Keuangan," ujar Ikhsan kepada Kompas.com, Minggu (29/3/2020).
Selengkapnya, berikut pernyataan PT PLN:
[HOAKS] Informasi Kompensasi Listrik dari PLN karena Work from Home
Warga Desa Panawaren, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara dihebohkan dengan buah menyerupai "petai" dengan ukuran raksasa pada Rabu (25/3/2020).
Kemunculan buah tersebut kemudian diunggah oleh warga Banjarnegara dan viral di media sosial.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah, Darmanto, mengatakan, buah tersebut adalah gandu (Entada Rheedi Spreng).
Ia menyebutkan, buah gandu tersebut tidak bisa dikonsumsi seperti buah petai pada umumnya.
Baca cerita selengkapnya di sini:
Viral Temuan Buah Petai Raksasa di Banjarnegara, Ini Penjelasan BKSDA
Informasi soal kalung shut out beredar luas di media sosial.
Saat dikonfirmasi mengenai kalung ini dan klaim soal manfaatnya, dokter spesialis anti aging, dr Haekal Anshari, M. Biomed (AAM), mengatakan, kalung tersebut tidak ada manfaatnya.
Sebaliknya, kata dia, kalung tersebut berisi disinfektan berbahan chlorine yang membahayakan jika terhirup karena berada di dekat hidung dan mulut.
Penjelasan lebih lanjut mengenai bahan chlorine dapat dibaca pada berita berikut ini:
[HOAKS] Kalung Shut Out Dapat Cegah Virus Masuk ke Tubuh
Klaim tindakan lain yang dapat mencegah tubuh dari infeksi virus corona yakni dengan menghirup uap panas dengan suhu sekitar 50-52 derajat celsius.
Informasi ini beredar di media sosial pada Selasa (31/3/2020).
Dalam unggahan itu disebutkan, jika menempelkan wajah pada wadah berisi air panas sambil mengambil napas dalam-dalam melalui hidung dan mengeluarkannya lewat mulut, virus yang ada di rongga sinus akan terbunuh.
Dokter spesilis paru, dr. Eva Sri Diana, SpP mengatakan, tindakan tersebut tidak efektif untuk membunuh virus, melainkan untuk pengobatan pasien sinusitis.
"Virus hanya mati dengan anti-virus dibantu dengan imun tubuh terutama," ujar Eva.
Baca penjelasan dokter Eva di sini:
[HOAKS] Hirup Uap Panas Bisa Matikan Virus Corona
Beredar foto prosesi ijab kabul yang dilakukan oleh pasangan yang memakai jas hujan viral pada Rabu (1/4/2020).
Disebutkan, kejadian tersebut berlokasi di Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Ngadirejo, Muhlisun mengatakan, prosesi tersebut berlangsung di rumah mempelai perempuan di Desa Katekan, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung pada Kamis (26/3/2020) sekitar pukul 09.00 WIB.
"Itu awalnya, mempelai pria dan wanita periksa dulu ke puskesmas setempat. Setelah di-screening, suhu mempelai pria tinggi, yakni 38 derajat celsius," ujar Muhlisun kepada Kompas.com pada Rabu (1/4/2020).
Simak cerita selengkapnya pada berita berikut ini:
Viral, Unggahan Prosesi Ijab Kabul dengan Memakai Jas Hujan karena Takut Corona
Informasi seputar diskon tarif listrik juga ramai diperbincangkan di media sosial.
Beredar pesan berantai di WhatsApp yang menyebutkan adanya ketentuan kode diskon, dan kode tidak diskon pada Jumat (3/4/2020).
Kode tersebut antara lain R1, R1T, R1MT, dan R1M.
Juru Bicara PLN UID Jaya Pelaksana Harian Senior Manager (PLH SRM) General Affairs, Suparyanto melalui Humas PLN, Dita Artsana, mengatakan, informasi yang beredar itu benar dari PLN.
Ia menjelaskan arti dari kode-kode tersebut. Apa arti kode-kode itu?
Baca selengkapnya di sini:
Viral Pesan Kode R1, R1T, R1M, R1MT soal Tarif Diskon Listrik, Ini Penjelasan PLN
(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Luthfiya Ayu Azanella, Dandy Bayu Bramasta | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary, Sari Hardiyanto, Rizal Setyo Nugroho)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.