Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Hirup Uap Panas Bisa Matikan Virus Corona

Kompas.com - 31/03/2020, 18:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

 

KOMPAS.com - Terapi menghirup uap air panas sebagaimana tersebar di media sosial dipastikan tidak benar dapat membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.

Sebelumnya, akun Facebook Dhiajeng Lestari mengunggah informasi manfaat terapi uap air panas yang disebut bisa membunuh virus yang sudah menempel di dalam tubuh.

Dalam unggahannya, pemilik akun mengunggah sebuah gambar kolase yang menunjukkan seorang laki-laki tua menempelkan wajahnya ke dalam wadah seperti toples yang berisi air panas.

Dia menyebut jika dalam posisi tersebut seseorang mengambil nafas dalam-dalam melalui hidung dan mengeluarkannya lewat mulut, maka virus yang ada di rongga sinus dapat terbunuh.

Dengan alasan uap panas yang terhirup, dikatakan virus akan mati jika terpapar suhu 50-52 derajat.

Berikut ini narasi lengkap yang dituliskan pengunggah:

Beaker Glass (Vol 2L) diisi air panas 90C sebanyak 800-900ml, terus kepala kita posisikan spt pada foto, hirup n afas panjang dg hidung, hembuskan dgn mulut. Lakukan selama 5 menit. Itu terapi mematikan virus yg mungkin sdh nempel di rongga sinus. Virus akan mati kena suhu 50-52C dalam dua menit.
Hirup dengan hidung, keluarkan lewat mulut. Jadi uap panasnya masuk ke ringga hidung dan rongga mulut.

 

Hingga Selasa (31/3/2020) sore, unggahan yang dibuat pada Jumat (27/3/2020) itu sudah dibagikan sebanyak hampir 300 kali.

Baca juga: Virus Corona: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Kapan Harus Segera ke Dokter

Penjelasan

Namun demikian, informasi yang disampaikan dalam unggahan itu dibantah oleh dokter spesialis paru dr. Eva Sri Diana, SpP.

"Wah jangan percaya ini. Ini terapi tradisional untuk pasien sinusitis," jawab Eva saat dihubungi Selasa (31/3/2020) sore.

Eva menjelaskan terapi semacam itu tidak bisa membunuh virus, karena virus hanya bisa dibunuh menggunakan ativirus dibantu dengan kekuatan imun tubuh.

"Virus hanya mati dengan antivirus dibantu dengan imun tubuh terutama," ujar dia.

Namun, saat ini memang belum ditemukan antivirus, obat, atau vaksin untuk virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19. 

Proses panjang untuk menemukan sebuah vaksin disebutkan Eva membutuhkan penelitian ilmiah yang mendasar.

"Setiap terapi atau tindakan pengobatan untuk sebuah penyakit tidak bisa berdasar seremonial atau pendapat seseorang. Harus melalui penelitian yang berbasis Evidence Based Medicine (EBM) yang dilakukan multisenter di seluruh dunia," jelas Eva.

Baca juga: WHO Sebut Perokok Miliki Risiko Lebih Tinggi Tertular Covid-19, Berikut Penjelasannya...

Karena itu, hingga hari ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mengakui satu vaksin pun yang bisa menyembuhkan Covid-19, meski sejumlah perusahaan dan peneliti mengaku telah menemukannya dan berhasil menerapkannya pada pasien.

"Sekarang WHO sedang meneliti 4 obat di 10 negara untuk terapi Covid-19," sebut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Tren
Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Tren
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Tren
Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com