KOMPAS.com - Wabah virus corona baru masih terus terjadi di berbagai negara. Virus corona ini merupakan keluarga besar virus yang telah menyebabkan sejumlah penyakit sebelum Covid-19, yaitu seperti MERS dan SARS.
Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus ini bersifat zoonosis atau ditularkan antara hewan dan manusia.
Pada hewan, virus corona dapat menyebabkan diare, seperti pada sapi dan babi, serta penyakit pernapasan atas pada ayam.
Sementara, pada manusia, virus dapat menyebabkan infeksi pernapasan ringan hingga penyakit yang lebih parah.
Baca juga: Perangkat Desa Disarankan Lakukan Mitigasi Ekonomi Desa Hadapi Covid-19
Virus corona menginfeksi paru-paru. Ada dua gejala kunci dari infeksi, yaitu demam dan batuk kering. Dalam beberapa kasus, gejala ini dapat memicu masalah pernapasan.
Melansir BBC, jenis batuk yang perlu diwaspadai adalah batuk baru yang terus menerus. Artinya, seseorang banyak batuk dalam lebih dari satu jam atau mengalami tiga kali atau lebih periode batuk dalam 24 jam.
Gejala lain adalah demam, yaitu apabila suhu tubuh di atas 37,8 derajat celsius. Dalam kondisi ini, biasanya seseorang merasa hangat, dingin, atau kedinginan.
Rata-rata dibutuhkan waktu lima hari untuk menunjukkan gejala-gejala tersebut. Namun, beberapa kasus mengalami gejala dalam waktu yang lebih lama.
Menurut WHO, masa inkubasi dapat berlangsung hingga 14 hari.
Sakit tenggorokan, sakit kepala, dan diare juga telah dilaporkan dialami pasien dalam beberapa kasus. Selain itu, juga hilangnya bau dan rasa pada sejumlah pasien. Namun, gejala-gejala ini tidak spesifik terjadi hanya untuk virus corona.
Hingga kini, masih banyak yang belum diketahui soal gejala keseluruhan dari seseorang yang terpapar virus corona baru ini.
Baca juga: Timeline Ucapan Trump Sebelum dan Saat Wabah Virus Corona
Cara terbaik untuk melindungi diri atau pencegahan dari paparan virus corona adalah mencuci tangan secara teratur dan benar, utamanya dengan sabun dan air.
Virus corona menyebar ketika seseorang yang terinfeksi batuk dan mengeluarkan tetesan kecil mengandung virus ke udara. Paparan dapat terjadi ketika seseorang menyentuh permukaan di mana tetesan tersebut menempel dan menyentuh mata, mulut, atau hidung.
Oleh karena itu, tidak menyentuh wajah dengan tangan yang tidak dicuci dan menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi sangatlah penting untuk mencegah penularan.
Jadi, berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah paparan virus corona:
Baca juga: Apa Gunanya Membandingkan Tingkat Kematian Akibat Virus Corona?