KOMPAS.com - Semua anggota Polri tidak diperbolehkan untuk pulang ke kampung halaman atau mudik pada Lebaran tahun ini.
Hal itu sesuai dengan isi surat telegram (TR) nomor ST/1083/IV/KEP./2020 yang telah dikeluarkan oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.
Selain anggota Polri, pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Polri beserta keluarga juga tidak diperbolehkan untuk mudik.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan, ketentuan larangan mudik bagi anggota dan cdi lingkungan Polri itu mulai berlaku semenjak dikeluarkannya surat telegram tersebut, yakni pada Jumat (3/4/2020).
"Benar, dikeluarkan (surat telegram) agar anggota serta keluarga tidak mudik pada tahun ini untuk mencegah penyebaran virus corona," kata Argo saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (4/4/2020).
Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona
Baca juga: Sudah Dapat Diakses, Berikut Cara Nikmati Listrik Gratis untuk Pengguna Token dan Reguler
Adapun ketentuan dalam surat yang ditandatangani Wakapolri Komjen Dr Gatot Eddy Pramono tersebut mengatur tentang beberapa aspek.
Aspek yang pertama, lanjut Argo, tidak bepergian keluar daerah dan giat mudik dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1441 H ataupun kegiatan mudik lainnya.
"Kemudian, menjaga jarak aman ketika melakukan komunikasi antar-individu social physical distancing," ujar Argo.
Berikutnya adalah membantu meringankan beban masyarakat yang lebih membutuhkan di sekitar tempat tinggalnya.
Kemudian yang terakhir, terang Argo, diwajibkan untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Argo menegaskan, ada sanksi yang menanti bagi anggota yang tidak mengikuti perintah atau aturan yang telah ditetapkan. Namun, mengenai detail sanksi yang diberikan, pihaknya enggan membeberkan lebih jauh.
"Sanksi ada bagi yang melanggar," jawabnya tanpa merinci lebih jauh soal sanksi yang akan diberikan.
Baca juga: Capai 1 Juta Kasus, Bagaimana Virus Corona Menyebar ke Seluruh Dunia?
Sebelumnya, jumlah kasus pasien positif virus corona di Indonesia per Jumat (3/4/2020) total terdapat 1.986 kasus.
Jumlah tersebut mengalami penambahan setidaknya 196 kasus baru dalam 24 jam terakhir.