Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Impor, Tren Baru Corona Korea Selatan

Kompas.com - 04/04/2020, 07:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korea Selatan salah satu negara di luar China yang pertama-tama mengonfirmasi virus corona atau Covid-19.

Namun Korea Selatan memiliki sejumlah cara untuk menghentikan penularan virus tersebut, seperti memperbanyak orang yang dites, keterbukaan informasi, dan lainnya.

Meski dinilai telah berhasil, jumlah kasus di Korea Selatan masih meningkat dan kini kasusnya mencapai lebih dari 10.000 kasus.

Baca juga: 5 Hal Sederhana yang Dapat Dilakukan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Dilansir dari Korea Herald, Jumat (3/4/2020), ada 10.062 kasus di negeri gingseng itu.

Kasus baru yang dilaporkan adalah 86 kasus. Sebanyak 42 kasus dilaporkan di Seoul dan sekitarnya.

Menurut KCDC, jumlah total kasus impor atau imported cases negara itu meningkat menjadi 647 kasus.

Dari total kasus yang dilaporkan, 6.021 orang telah pulih sepenuhnya.

Namun 174 orang meninggal serta 3.867 orang dikarantina untuk perawatan.

Meski kasus Korea Selatan mencapai lebih dari 10.000, tapi peningkatan kasusnya cenderung stabil.

Virus ini menyebar di Korea Selatan dengan pusatnya di Daegu. Tempat itu hanya melaporkan 9 kasus baru pada Jumat.

Untuk pertama kali peningkatannya hanya 1 digit dalam 45 hari terakhir.

Baca juga: Cara Baru Korea Selatan Tes Corona, Gunakan Bilik Telepon

Kebijakan Korea Selatan

Orang yang memakai masker untuk melindungi dari tertular penyakit coronavirus (Covid-19) berjalan di sepanjang jalan di Seoul, Korea Selatan.REUTERS/Kim Hong-ji Orang yang memakai masker untuk melindungi dari tertular penyakit coronavirus (Covid-19) berjalan di sepanjang jalan di Seoul, Korea Selatan.

Saat kasusnya mulai mendekati 10.000, Korsel menerapkan sejumlah kebijakan.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan pada Jumat (3/4/020) bahwa ia berharap arus masuk kasus virus dari luar negeri akan segera terkendali.

"Untuk saat ini, jumlah kasus akan bertambah sesuai dengan orang yang datang dari luar negeri. Tetapi infeksi tidak akan menyebar jika memblokir mereka dari kontak dengan masyarakat,” katanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com