KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dukungan agar semua orang menggunakan masker di tempat umum untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona jenis baru.
Sebelumnya, WHO merekomendasikan penggunaan masker hanya oleh mereka yang sakit, petugas medis, dan mereka yang merawat orang sakit.
Dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (4/4/2020), Direktur Eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO, Dr Michael Ryan menyetujui penggunaan masker di tempat umum oleh semua orang.
Cara ini diyakini dapat mengurangi risiko penularan Covid-19.
"Ada situasi di mana penggunaan masker mungkin bisa mengurangi angka penularan dari orang yang terinfeksi kepada orang yang lain," ujar dia, Jumat (3/4/2020).
"Kami akan mendukung pemerintahan yang tengah mempertimbangkan penggunaan masker sebagai strategi komprehensif kontrol penyakit ini," lanjut Ryan.
Baca juga: Menilik Bagaimana Penutup Wajah atau Masker Dapat Mengurangi Penyebaran Covid-19
Namun, WHO tetap menekankan masker medis diutamakan hanya digunakan oleh petugas medis.
Sementara, mereka yang sehat bisa menggunakan masker yang berasal dari kain, atau masker buatan sendiri dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada.
Dengan demikian, stok masker medis tidak akan semakin sulit untuk didapatkan, dan semua pihak tetap bisa mendapatkan perlindungan diri sesuai dengan kebutuhannya.
"Masker bedah dan medis, dan masker seperti N95 untuk sistem medis dan kita harus memprioritaskan penggunaannya untuk mereka yang ada di garis terdepan," kata Ryan.
Berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan para peneliti dari University of Hong Kong, penggunaan masker medis memang terbukti dapat mencegah penyebaran virus corona dan influenza dari orang-orang yang menunjukkan gejala.
Oleh karena itu, sejumlah negara di Eropa seperti Austria, Slovakia, dan Ceko, bahkan Amerika Serikat telah mengeluarkan imbauan pada warganya untuk menutup mulut dan hidungnya menggunakan masker saat berada di ruang publik.
Penggunaan masker dinilai dapat berkontribusi dalam melandaikan kurva angka penyebaran virus yang terjadi di AS.
Masyarakat diminta menggunakan masker kain yang bisa dibuat sendiri, dan tidak menggunakan masker medis yang jumlahnya sangat terbatas dan sangat dibutuhkan petugas medis.