Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Twit Ingatkan Hati-hati Beli Hand Sanitizer Setelah Banyak Pesanan Label Tanpa Tahu Komposisi

Kompas.com - 03/04/2020, 08:13 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah twit yang mengingatkan agar berhati-hati membeli hand sanitizer viral di media sosial Twitter, akhir pekan lalu.

Twit itu diunggah seorang pengguna Twitter, @MBHeryasa.

Ia mengaku bekerja di sebuah percetakan dan menerima banyak pesanan label stiker hand sanitizer.

Hal yang membuatnya khawatir, si pemesan stiker meminta agar ia menuliskan kompisisi hand sanitizer dengan menjiplak produk tertentu. 

“Temen2 yang mau beli hand sanitizer hati2 ya. Aku kerja dipercetakan. Dalam 1 minggu ini udah beberapa orang minta desainin stiker buat produk hand sanitizer mereka. 'Mas, tulisan komposisinya ikut yg merk ini aja," demikian twit @MBHeryasa.

“Yang berarti dia sendiri ga tau kadar komposisi di produk hand sanitizernya gimana. Jangan asal beli ya kengkawan,” lanjut dia.

Baca juga: Nivea Produksi 40.000 Botol Hand Sanitizer untuk Tenaga Medis

Unggahan soal ini pun viral hingga telah dibagikan lebih dari 21.000 kali dan disukai 21.000 pengguna.

Twit ini juga direspons pengguna Twitter lainnya yang mengungkapkan pengalaman yang sama.

“Iya sama, aku juga freelancer desain2 gitu. kemaren smpt ada org yg order juga sama, dia minta produknya dimiripin 100% sama brand ****. Trus aku bilang
‘ini emg kandungannya ini mas?’ Eh mas e malah bilang ‘ga tau mas, anggep ae mirip, toh org kalo udh pandemi gini juga mau beli’” tulis akun @reldaarj.

“Sama nih mas, aku dah nolak dua orang yg minta desainin produk hand sanitizer sama hand soap dadakan gini, dan mereka emang ga bener2 nyiapin materi yg mau ditulis di stiker,” komentar akun @sopowongsing.

Baca juga: Apakah Hand Sanitizer Kedaluwarsa Bisa Cegah Virus Corona?

Apa bahayanya jika membeli hand sanitizer yang kandungannya tak bisa dipastikan?

Tanggapan ahli

Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Joddy Arya Laksmono mengatakan, para produsen dan setiap orang yang membuat produk hand sanitizer seharusnya memiliki tanggung jawab moral terhadap produk yang mereka hasilkan.

“Saya kira produsen memiliki tanggung jawab moril terhadap produk yang dihasilkannya. Tentunya juga produk-produk yang berkaitan dengan kesehatan sudah ada regulasinya dan bisa berkoordinasi dengan Dinkes setempat,” kata Joddy, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (02/04/2020).

Ia mengingatkan, penggunaan bahan-bahan kimia yang tidak sesuai takaran dan fungsinya bisa membahayakan.

“Misalkan penggunaan alkohol yang berlebihan akan menyebabkan iritasi kulit, iritasi mata (jika terkena mata), menyebabkan kanker, menyebabkan kerusakan organ. Ini berdasarkan dari MSDS alkohol,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com