Penggunaan alkohol juga harus menggunakan poduk yang memiliki sifat food grade.
“Jangan yang alkohol teknis,” ujar Joddy.
Menurut dia, alkohol teknis masih berupa campuran metanol, etanol, dan bahan kimia lainnya.
Joddy menjelaskan, metanol memiliki efek beracun terhadap tubuh manusia, apalagi apalagi sampai terhirup atau tertelan.
Dalam dosis konsentrasi tinggi, metanol akan mengakibatkan tubuh keracunan hingga berakibat fatal bahkan kematian.
Baca juga: Kylie Jenner Bikin Hand Sanitizer untuk Bantu Tenaga Kesehatan
Joddy mengatakan, ada dua tipe alkohol di pasaran yaitu alkohol sintetis dan alkohol yang dibuat secara enzimatis atau yang biasa disebut dengan bioetanol.
Alkohol sintetis dibuat dari reaksi menggunakan bahan dasar petroleum, dan merupakan campuran metanol, aseton, dan sebagainya.
“Bahan ikutannya itulah yang berbahaya untuk tubuh selain penggunaan alkohol yang melebihi takaran” kata dia.
Sementara, alkohol yang dibuat secara enzimatis atau bioetanol bisa dikategorikan sebagai alkohol food grade.
Menurut Joddy, Farmakopeae Indonesia menyebutkan, alkohol jenis isopropil alkohol merupakan bahan alkohol food grade yang disarankan.
Oleh karena itu, ia menyarankan masyarakat untuk memperhatikan komposisi hand sanitizer yang dibelinya.
“Tips nya adalah dengan melihat komposisi dari hand sanitizer. Isinya adalah sesuai dengan anjuran WHO yakni gel pengental, alkohol 70 persen, dan pewangi (jika ada) sesuai dengan komposisinya. Tentunya bahan natural akan lebih baik,” kata Joddy.
Baca juga: Cegah Corona, Cuci Tangan dengan Sabun Lebih Baik dari Hand Sanitizer
Ia juga mengingatkan, hand sanitizer juga mengandung hidrogen peroksida sehingga harus diperhatikan kadarnya.
Hidrogen peroksida atau yang memiliki nama ilmiah H2O2 yang umumnya digunakan adalah H2O2 encer.
"H2O2 encer memang biasa juga digunakan untuk antiseptik pembasuh luka dalam kegunaannya dalam medis. Namun perlu dipastikan bahwa konsentrasi yang digunakan adalah 3-9 persen," jelas Joddy
Alasannya, H2O2 yang konsentrasinya lebih dari itu dan tidak digunakan sesuai takaran akan membahayakan, seperti:
Baca juga: Sejarah Hand Sanitizer hingga Direkomendasikan WHO dan CDC