Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Virus Corona Bertahan hingga 9 Hari di Benda Mati? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 26/02/2020, 19:45 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semakin besarnya jumlah kasus virus corona COVID-19 di dunia menciptakan berbagai pertanyaan. Salah satunya adalah berapa lama virus ini dapat bertahan di permukaan sebuah benda mati. 

Perhatian terhadap kondisi inilah yang kemudian melatarbelakangi upaya bank China untuk melakukan pembersihan pada uang-uang tunai menggunakan disinfektan. Pasalnya, perpindahan uang tunai dari tangan ke tangan dilakukan berkali-kali setiap harinya.

Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran virus lebih banyak.

Sementara itu, belum diketahui secara pasti berapa lama virus corona COVID-19 dapat bertahan di atas permukaan atau objek yang terkontaminasi dan berpotensi menginfeksi manusia.

Namun, beberapa peneliti menemukan petunjuk dengan mempelajari ciri-ciri pada virus corona jenis lain.

Baca juga: Gara-gara VIrus Corona, Rilis iPhone 12 Bakal Tertunda?

Lama bertahan virus

Melansir CNN, virus corona merupakan sebuah kelompok besar virus yang umum ada di antara para hewan. Dalam kasus yang jarang, virus ini disebut oleh para ilmuwan sebagai zoonosis, yaitu ketika virus dapat ditransmisikan dari hewan ke manusia. 

Pihak berwenang belum mengetahui secara pasti, hewan apa yang menyebabkan wabah dari jenis virus corona terbaru di Wuhan, China. 

Sebelumnya, virus corona seperti SARS dan MERS, telah ditemukan pada permukaan benda mati seperti logam, kaca, atau plastik, paling lama 9 hari, jika permukaan benda tersebut tidak segera diberi disinfektan.

Keterangan tersebut diperoleh sebagai hasil penelitian yang dipublikasikan awal bulan ini oleh The Journal of Hospital Infection.

Menurut penelitian, membersihkan barang-barang rumah tangga seperti biasa juga dapat menghasilkan perbedaan. 

Baca juga: Potensi Wisata Pulau Sebaru, Tempat Observasi WNI Terdampak Virus Corona

Virus corona tersebut dapat secara efisien menjadi tidak aktif dengan prosedur disinfeksi permukaan dengan 62-71 persen etanol, 0,5 persen hidrogen peroksida atau 0,1 persen natrium hipklorit maupun pemutih dalam satu menit. 

Penelitian terbaru juga mencakup analisa 22 penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya tentang virus corona. 

"Berdasarkan data yang tersedia saat ini, terutama, saya akan mengandalkan data dari virus corona SARS, yang merupakan saudara terdekat dari virus corona baru ini, dengan 80 persen kesamaan susunan, di antara virus corona yang diuji," kata Profesor Penyakit Menular di University of California, Dr. Charles Chiu.

Menurutnya, pada SARS, jangka waktu bertahan di permukaan benda mati adalah kurang dari lima menit hingga sembilan hari. 

"Namun demikian, menjadi sulit untuk memroyeksikan penemuan ini pada virus corona baru karena adanya sejumlah perbedaan karakter dan data tentang virus tersebut," tambahnya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com