Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kasus 77 Siswa yang Diduga Dihukum Makan Kotoran, KPAI Dorong Ortu Lapor Polisi

Kompas.com - 26/02/2020, 18:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar mengenai hukuman disuruh memakan kotoran kepada 77 siswa Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere tersebar di sejumlah media sosial pada Selasa (25/2/2020).

Disebutkan, puluhan siswa tersebut ditempeli kotoran manusia di bagian bibir dan lidah oleh dua oknum senior mereka.

Dalam wawancara yang dilakukan secara langsung, seorang siswa mengaku, terlalu takut jika menolak perintah dari seniornya.

"Setelah makan, kami semua menangis. Terlalu jijik dan bau," ujar siswa kelas VII tersebut seperti diberitakan Kompas.com Selasa (25/2/2020).

Atas kejadian itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menjelaskan bahwa tindakan tersebut telah melanggar UU Perlindungan Anak.

Lapor polisi

Apabila memang terbukti, maka KPAI mendorong para orangtua dan anak korban bisa melaporkan perbuatan tersebut ke pihak kepolisian.

"Ada pelanggaran UU No.35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2020).

Adapun tindakan menghukum dengan memakan kotoran dapat dikategorikan sebagai kekerasan.

Meski pelaku merupakan siswa senior, Retno mengungkapkan, ada kesalahan dari pihak sekolah.

"Kesalahan anak tidak berdiri sendiri, di antaranya ada kelemahan pengawasan di sekolah tersebut," ujar Retno.

Menurutnya, adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh siswa senior merupakan bentuk kelalaian pihak sekolah.

Selain itu, Retno menyampaikan, dalam UU Pasal 54 Perlindungan Anak menjelaskan bahwa pihak sekolah wajib melindungi peserta didik dari berbagai bentuk kekerasan, baik yang dilakukan pendidik, tenaga kependidikan maupun peserta didik.

Baca juga: 77 Siswa Dipaksa Sentuh Kotoran Manusia dengan Lidah, Apa Dampaknya?

Tindakan KPAI

Menilik adanya kekerasan dalam lingkungan sekolah, KPAI akan segera berkoordinasi dengan pihak sekolah dan Dinas Pendidikan atau kantor wilayah Kementerian Agama (Kemenag) setempat.

Sebab, sekolah tersebut dikategorikan sekolah seminari. Koordinasi perlu dilakukan sebagai upaya guna mendalami kasus tersebut.

Tak hanya itu, KPAI juga berencana melakukan pengawasan langsung dan rapat koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Sikka beserta OPD terkait.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com