Friendship 7 kemudian masuk orbit bumi dengan kecepatan 17.500 mil per jam.
Melalui saluran radio, Glenn mengungkapkan pengalamannya saat di luar angkasa.
“Kapsul sedang berputar. Oh pemandangan itu luar biasa,” ujar Glenn.
Saat orbit pertama Friendship 7, Glenn melihat kunang-kunang kecil bercahaya yang terlihat dari balik jendela kecil.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 17 Februari 1876, Pertama Kali Sarden Dikemas dalam Kaleng
Beberapa waktu kemudian, NASA mengonfirmasi bahwa itu adalah uap air mengkristal yang dilepaskan pendingin udara kapsul.
Saat orbit pertama pesawat Glenn hampir selesai, masalah muncul. Sistem kontrol otomatis Friendship 7 tak berfungsi sehingga membuat roket ini bergerak tak menentu.
Glen kemudian segera mengambil kendali manual.
Menjelang akhir obit ketiga dan terakhir, ada sinyal mekanis yang menunjukkan bahwa perisai panas dasar kapsul longgar.
Kecepatan pesawat yang luar biasa dari roket berisiko terbakar jika sampai perisai gagal menyerap suhu. Akibatnya, retrorocket pesawat yang biasanya dibuang akhirnya dibiarkan untuk mengamankan perisai panas.
Kurang dari satu menit, pesawat Glenn menghantam bumi.
Glenn sempat kehilangan kontak radio yang membuat orang-orang cemas mengkhawatirkan apakah ia masih hidup.
Akan tetapi, setelah 4 menit Glen tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, tiba-tiba suaranya berderak melalui pengeras suara di kontrol misi.
Friendship 7 ternyata jatuh dengan aman di Samudera Atlantik. Ia kemudian dijemput dengan Kapal Perusak USS, Noa.
Saat berpindah ke Geladak Noa, Glenn merasakan panas saat berada di Friendship 7. Total, 5 jam waktu yang ia habiskan selama berada di luar angkasa.
Setelah misi Friendship 7 berhasil, ia menjadi penasihat NASA hingga 1964 dan mendapatkan kenaikan pangkat menjadi kolonel.
Selanjutnya, NASA tak lagi mengikutkan Glenn dalam proyek penerbangan luar angkasa. Glenn yang merasa tak lagi mendapatkan tantangan menarik, akhirnya menjadi politisi pada tahun 1964.
Saat itu, ia mencalonkan diri menjadi senat Amerika Serikat dan secara resmi meninggalkan NASA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.