Kemudian seorang inspektur amunisi dan yang terbaru adalah seorang spesialis kendali mutu dalam teknik kroteknik dengan Kegiatan Amunisi Tentara Derek di Crane, Ind.
Dia pensiun pada 1984 setelah dua tahun mengalami masalah jantung.
Pada saat serangan jantung itu, Schroeder kelebihan berat badan sekitar 50 pon dan merokok satu bungkus rokok per hari.
Dia merokok selama 30 tahun tetapi berhenti setelah serangan jantung.
Baca juga: Trending soal Pembalut, Berikut Sejarah, Cara Memilih hingga Haruskah Pembalut Dicuci?
Keluarga Schroeder memiliki riwayat penyakit jantung.
Ibunya meninggal pada usia 57 karena serangan jantung. Sedangkan ayahnya juga menderita penyakit jantung tetapi meninggal karena kanker paru-paru pada usia 63.
Malam sebelum pembedahannya, Schroeder sangat lemah sehingga dokternya khawatir dia tidak akan bertahan sampai pagi.
Permintaan pertama setelah operasi pertamanya adalah bir.
Schroeder menangis tersedu-sedu ketika membahas apa yang telah dilakukan para dokter untuknya dan mengatakan betapa bahagianya dia masih hidup.
Dalam beberapa hari setelah pembedahannya, ia berkeliling rumah sakit dengan kursi rodanya.
Dia memamerkan bekas luka bedahnya, meminta pengunjung untuk meletakkan tangannya di dadanya dan merasakan jantungnya yang baru.
Schroeder juga meyakinkan sesama warga asli Jasper yang menunggu operasi jantung.
Beberapa hari setelah implan, Ny. Schroeder mengatakan bahwa tidak peduli apa yang terjadi di masa depan.
Dia pikir kehidupan suaminya sudah lebih lama dan lebih kaya daripada tanpa jantung buatan.
Setelah memiliki jantung buatan, Schroeder bisa melakukan berbagai aktivitas seperti mendaftarkan pernikahan putranya, piknik, memancing, dan pesta ulang tahun.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Legenda Film Bisu, Charlie Chaplin Meninggal Dunia