Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Ini dalam Sejarah: Schroeder, Pasien Pertama Penerima Jantung Buatan Keluar RS

KOMPAS.com - Hari ini, 35 tahun lalu, tepatnya 19 Februari 1985, seorang pasien penerima "jantung buatan" dinyatakan berhasil dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit Humana Hospital-Audubon di Lousville Kentucky, Amerika Serikat.

Dia adalah William J. Schroeder, yang dapat bertahan hidup dengan jantung buatan selama 1 tahun, 8 bulan, dan 12 hari atau totalnya 620 hari.

Hal itu lebih lama daripada 4 penerima jantung buatan lainnya.

Jantung buatan atau artificial heart digunakan sebagai alat untuk menggantikan peran utama jantung.

Alat ini berfungsi ketika sistem transplantasi jantung tak memungkinkan untuk dilakukan. 

Penelitian dimulai pada akhir 1940-an, hingga akhirnya tercipta jantung buatan pertama yang berhasil ditanamkan ke manusia bernama Jarvik-7.

Jarvik-7 inilah yang dipakai Schroeder dan 4 pasien lainnya.

Operasi diakukan di Humana Heart Institute International di Louisville, Kentucky oleh Dr William C DeVries.

Schroeder mengajukan diri untuk dipakaikan jantung buatan, karena dia mencintai kehidupan dan orang-orang di sekitarnya, serta dia ingin membantu orang lain.

Dilansir LA Times (7/8/1986), dia lahir di Jasper dan membesarkan keluarganya di rumah yang sama yang dimiliki orang tuanya.

Dia lulus dari Jasper High School pada 1950 dan bertugas di Angkatan Udara selama 15 tahun.

Sebagian besar waktunya dilakukan sebagai pengendali lalu lintas udara militer.

Bersama Angkatan Udara, ia menghabiskan waktu di Texas, Michigan, Carolina Utara, Newfoundland, dan Arab Saudi.

Setelah pensiun dari Angkatan Udara, ia adalah seorang pekerja produksi.

Kemudian seorang inspektur amunisi dan yang terbaru adalah seorang spesialis kendali mutu dalam teknik kroteknik dengan Kegiatan Amunisi Tentara Derek di Crane, Ind.

Dia pensiun pada 1984 setelah dua tahun mengalami masalah jantung.

Pada saat serangan jantung itu, Schroeder kelebihan berat badan sekitar 50 pon dan merokok satu bungkus rokok per hari.

Dia merokok selama 30 tahun tetapi berhenti setelah serangan jantung.

Riwayat jantung

Keluarga Schroeder memiliki riwayat penyakit jantung.

Ibunya meninggal pada usia 57 karena serangan jantung. Sedangkan ayahnya juga menderita penyakit jantung tetapi meninggal karena kanker paru-paru pada usia 63.

Malam sebelum pembedahannya, Schroeder sangat lemah sehingga dokternya khawatir dia tidak akan bertahan sampai pagi.

Permintaan pertama setelah operasi pertamanya adalah bir. 

Schroeder menangis tersedu-sedu ketika membahas apa yang telah dilakukan para dokter untuknya dan mengatakan betapa bahagianya dia masih hidup.

Dalam beberapa hari setelah pembedahannya, ia berkeliling rumah sakit dengan kursi rodanya.

Dia memamerkan bekas luka bedahnya, meminta pengunjung untuk meletakkan tangannya di dadanya dan merasakan jantungnya yang baru. 

Schroeder juga meyakinkan sesama warga asli Jasper yang menunggu operasi jantung. 

Beberapa hari setelah implan, Ny. Schroeder mengatakan bahwa tidak peduli apa yang terjadi di masa depan.

Dia pikir kehidupan suaminya sudah lebih lama dan lebih kaya daripada tanpa jantung buatan.

Setelah memiliki jantung buatan, Schroeder bisa melakukan berbagai aktivitas seperti mendaftarkan pernikahan putranya, piknik, memancing, dan pesta ulang tahun.

Meninggalnya Schroeder

Dokter di Louisville's Humana Hospital Audubon mengatakan Schroeder meninggal setelah serangkaian stroke yang mengganggu kemampuannya untuk bernapas.

Schroeder meninggal di usia 54 tahun, pada Rabu (7/8/1986) pukul 13.35 waktu setempat. Dia dimakamkan di Jasper Ind. Nisan.

Makamnya terbuat dari batu granit dengan bentuk dua hati yang saling tumpang tindih.

Lamanya kelangsungan hidup Schroeder dan kemampuannya untuk tinggal di luar rumah sakit Kentucky adalah tanda-tanda kemajuan dalam program implan eksperimental.

Ahli sarafnya, Dr. Gary Fox, kagum akan kekuatan keinginan Schroeder untuk hidup.

Meskipun bisa melakukan berbagai macam aktivitas, namun Schroeder mengalami sakit hingga beberapa kali.

Pada 13 Desember 1984 dia menderita stroke pertamanya. Dia menderita gangguan bicara, depresi, dan gangguan ingatan karena stroke-nya. Kakinya juga sempat lumpuh sementara.

Kemudian 6 Mei 1985 ia kembali menderita stroke. Lalu pada 9 November 1985 ia menderita stroke parah ketiga dan dirawat di rumah sakit.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/19/092500265/hari-ini-dalam-sejarah--schroeder-pasien-pertama-penerima-jantung-buatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke