Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Skinny Fat, Tubuh Kurus dengan Tingkat Lemak Tinggi yang Berpotensi Serangan Jantung

Kompas.com - 19/02/2020, 07:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suami penyanyi Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair, meninggal dunia di RS MMC Kuningan, Jakarta pada Selasa (18/2/2020).

Diketahui, penyebab meninggalnya pria berusia 40 tahun itu dikarenakan serangan jantung.

Dalam kesempatan wawancara, Ashraf mengaku gemar berolahraga di pusat kebugaran dengan melakukan gym.

Baca juga: Mengenang Ashraf Sinclair, Suami BCL yang Aktif di Dunia Perfilman dan Startup

Meski gemar berolahraga dan tergolong usia muda, mengapa seseorang bisa mengalami serangan jantung?

Skinny Fat

Dokter Ahli Gizi, DR. dr. Tan Shot Yen mengungkapkan, hal itu bisa jadi dikarenakan gejala Skinny Fat.

Skinny fat merupakan suatu kondisi di mana tubuh memiliki berat badan normal, tanpa adanya usaha keras seperti berolahraga, tetapi saat diperiksa memiliki tingkat lemak dan peradangan tubuh yang tinggi.

Tan menjelaskan, ada keterkaitan antara fenomena Skinny Fat dengan serangan jantung.

"Orang dengan Skinny Fat memiliki lemak yang ada pada pembuluh darah, jadi mereka yang menjalani diet-diet keto, jika dicek kadar kolesterolnya, kekentalan darahnya, risiko penyakit jantung dan stroke-nya sudah babak belur," ujar Tan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/2/2020).

Ia mengaku, hal tersebut dapat diperparah jika saat pemeriksaan menunjukkan adanya angka tinggi pada tensi dan gula darah pasien.

Dilansir dari Health.com, Direktur Laboratorium untuk Penelitian Aterosklerosis dan Metabolik dari Sistem Kesehatan UC Davis, Ishwarlal Jialal, MD, mengatakan, orang dengan fenomena Skinny Fat tidak tampak dari penampilan fisik mereka.

Salah satu cara untuk mengetahui dengan pasti seberapa sehat metabolisme Anda, yakni dengan memeriksa tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah.

Selain itu, ada beberapa tanda peringatan yang dapat membantu Anda menentukan apakah Anda berisiko mengalami obesitas dengan berat badan normal atau tidak.

Hal yang dapat membantu Anda untuk menjaga kesehatan jantung dan paru-paru bisa dengan berolahraga jalan cepat, bersepeda, atau berlari.

Namun, dengan menambahkan latihan kekuatan secara teratur juga akan membantu Anda membangun otot, yang akan meningkatkan metabolisme dan membakar lemak beracun.

Baca juga: 5 Makanan yang Baik untuk Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Apa yang salah dengan olahraga?

Sementara itu, Tan mengimbau kepada masyarakat agar menghindari olahraga dengan mengambil porsi yang berat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com